Friday, April 22, 2016

Selfie salah satu gaya hidup


Sebagai orang Indonesia, selfie sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari – hari, apapun kegiatan, dimanapun berada tanpa selfie maka tidak lengkaplah hidup, ini berlaku kepada siapa saja orang Indonesia, termasuk saya juga. Kalau belum berselfie belum lengkaplah rasanya hari hari, bahkan siap menggadaikan keselamatan jiwa sendiri karena ingin berselfie. Kadang saya berfikir selfie itu sudah seperti narkoba yang menjangkit dan menjalar begitu cepatnya.

Pengalaman saya sendiri, waktu itu saya mengunjungi salah satu tempat wisata di Aceh Selatan untuk pertama kalinya di Tapak Tuan, rasa kagum dan ingin menunjukkan sama teman – teman hasil selfie saya membuat saya begitu bersemangat untuk berfoto disana, dengan melewati celah – celah batu saya segera menuju ke Kaki Tuan, tapi sekitar 2 meter saya hampir sampai disana tiba – tiba ombak besar datang dan saya langsung reflek meloncat ke batu yang agak tinggi, masih dengan perasaan yang tidak karuan saya terpana, hampir saja kehidupan saya berakhir disana, nauzubillah. Setelah itu saya tidak berniat selfie lagi dan hanya menfoto pemandangan saja.

Ketika saya berkunjung ke salah satu pantai yang ada di Aceh Besar dengan salah satu teman saya yang berasal dari Inggris, kita juga melihat pemadangan yang sama, selama hampir 2 jam kami menghabiskan waktu disana dan ngobrol berbagai macam hal, puluhan muda mudi berselfie yang tidak habis – habisnya, mereka tidak lagi menikmati pantai tapi menghabiskan waktu sampai 2 jam untuk berfoto selfie, dari kamera besar sampai kamaren. Kamipun tidak mau ketinggal walau hanya 1 selfie tapi bolehlah, tidak mau kalah dengan ABG hehe.
satu aja selfie tidak boleh banyak :)
Bahkan teman saya yang orang Inggris itu menjadi artis dadakan, sedang asik – asik kami ngobrol tiba – tiba ada yang yang datang dan bilang “ Can I have selfie with you” dan belum dijawab sudah ceklek…. Di foto hehehehe, diapun tertawa dengan expresinya, hidup ini Indah kalau dinikmati

Kembali ke topic selfie, belum lama ini ada berita duka dari Pasie Saka (pantai Saka) salah satu pantai terindah di Aceh Jaya dan mulai ramai dikunjungi di akhir tahun 2015. Saya sendiri belum sempat kesana tapi dari foto yang saya lihat memang Pasie Saka itu Indah dan diburu oleh orang yang suka keindahan alam seperti saya (sok ngaku, padahal entah iya) kabar dukanya adalah 2 orang perempuan meninggal pada saat selfie disana, mereka sedang selfie diatas batu tiba – tiba datang ombak besar yang menyebabkan mereka jatuh ke laut. Sungguh menyedihkan, jauh – jauh datang dari Kota Langsa untuk menikmati pemadangan tapi berujung maut, karena janji dengan Allah memang sudah disitu dan tidak ada seorang pun yang tahu, kapan dan dimana akan meninggal. Bukannya mereka tidak hati – hati tapi ketidaktahuan tentang suatu tempat atau selfie itu yang membuat ketagihan sehingga musibah tersebut terjadi.

Dari kejadian tersebut ada pembelajaran yang bisa diambil oleh kita semua, yaitu:

1.       Tidak ada yang melarang kita untuk berselfie tapi berhati – hati itu penting

2.       Kenalilah tempat yang dikunjungi, tanyakan kepada masyarakat sekitar tentang situasi

3.       Selfie tidak perlu banyak – banyak karena tujuan kesana adalah menikmati pemandangan alam

4.       Jangan terlalu riang gembira, nikmati alam dan syukuri, jangan berlebihan dalam menikmati sesuatu

Pembelajaran dari peristiwa duka ini bisa membuat kita untuk lebih berhati hati lagi.

Friday, April 8, 2016

Surat Untuk Penulis

Dear para penulis
Nasehat ini mungkin tidak pantas dari saya karena saya juga tidak menulis setiap hari dikarenakan berbagai macam alasan ataupun mencari - cari alasan tapi percayalah nasehat itu kan bias dari siapa saja asalkan menebar virus - virus yang positif. Mungki saya adalah golongan dari kebanyakan yang mengatakan hobbinya menulis tapi kenyataannya nga sebulan sekali menulis, tapi begitulah hidup.
 
Dulu sebelum mengenal blog saya rajin menulis dibuku dan waktu luangpun banyak sekali, maklumlah masih muda tapi disaat usia yang semakin senja ini rasanya waktu yang sudah ada tidak cukup lagi, karena sudah banyak terbagi - bagi padahal masih sendiri kan ya coba sudah ada pendamping dan anak - anak pasti semakin jauh saya dengan menulis ini, eehh belum tentu begitu!!! banyak penulis yang bias membagi waktu (jangan contoh saya ya)
 
Dear para penulis
Saling mengingatkan kebaikan itu perlu walaupun belum tentu orang yang mengingatkan itu lebih baik dari orang yang membacanya, tapi kalau ada manfaat mengapa tidak, mengapa saya tertarik untuk menulis surat ini untuk kalian, bolehkah saya berbagi pengalaman???
 
Almarhum Abi saya lahir tahun 1933 dan beliau meninggal tahun 2003, apa yang beliau tinggalkan dan membuat saya terkesan dan kadang terharu sendiri adalah kebiasaan beliau yang selalu menulis semua kejadian sampai - sampai lahir anak sapi pun tercatat dengan sempurna, dan itu menjadi kenangan manis dan obat pelepas rindu, kalau hanya sekedar melihat foto itu sudah biasa, tapi membaca catatan  demi catatan kehidupan membuat seolah - olah belaiu hadir dan kita ngobrol bersama. itu sungguh luar biasa bukan? 
 
Sayapun demikian, ketika saya menemukan catatan  demi catatan harian yang saya buat dulu membuat saya tertawa membacanya, ada cerita sedih, lucu dan bahkan tidak karuan tulisannya.
 
Dear para penulis
Dari situlah saya ingin mengingatkan kalian untuk rajin menulis, abaikan kalau ada orang yang mengejek tulisanmu, abaikan kalau kadang kita tidak nyambung dalam menulis, abaikan walau kita sendiripun tidak mengerti yang kita tulis hehehehe tapi yakinlah semakin sering kita menulis semakin bagus tulisan kita.
 
Dengan menulispun bias melatih otak kita untuk bekerja dan tulisan ini bias kita baca kapanpun, artinya dengan ada tulisan kita bias mengingat episode demi episode perjalanan hidup, contohnya tulisan Abi saya yang masih bias saya baca sampai sekarang walaupun beliau sudah tidak ada lagi.
 
Dear para penulis
Ini hanya sekedar nasehat dari saya, ambillah manfaatnya saja dan rajin - rajinlah menulis ya (ingat!!! yang mengingatkan ini belum tentu rajin menulis tapi saling mengingatkan itu penting :) )
 
Happy Friday all dear friend
08 April 2016

Tuesday, April 5, 2016

Pesan untuk Pejabat Aceh yang menggunakan Jam Karet

Tulisan ini bukan untuk menjelekkan Tanah kebanggaanku tapi ini adalah kenyataan yang terjadi dan kualami sendiri dan sering kali, disamping pekerjaanku yang memang mengundang para pejabat untuk hadir juga di sela sela waktu senggang menyempatkan diri untuk menghadiri beberapa acara yang didalamnya juga mengundang para pejabat untuk hadir sekaligus membuka acara, walaupun pengunjung sudah sesak nafas dan kursi sudah penuh terisi tapi dikarenakan pejabat yang membuka acara belum dating terpaksalah menunggu sekian jam dan itu sudah sangat menghabiskan waktu dan merusak rencana yang sudah dibuat, sakitnya tuh nga tau bilang dimana.
 
Bisa di bayangkanlah kalau acaranya itu dimalam hari dan ada isu di kota itu perempuan harus tidak boleh lagi berada diluar diatas jam 23 malam, kebayang dong gimana resahnya aku sebagai salah seorang yang patuh pada peraturan tersebut, jam 9 aja belum dibuka acara karena menunggu sang pejabat satu orang.
 
Menurutku, jam karetnya pejabat ini sangat riskan sekali karena ini berhubungan dengan hajat hidup orang banyak, bayangkan berapa banyak orang yang harus merubah rencana yang sudah dibuat hanya gara - gara satu orang pejabat itu??? Mungkin ada juga pejabat yang tepat waktu tapi berapa orang????
 
Kedisiplinan adalah salah satu kesuksesan, ketida sudah menjadi pemimpin maka belajarlah untuk menjadi disiplin karena lagi  - lagi itu berhubungan dengan hajat hidup orang banyak karena anda itu adalah pelayan bagi masyarakatku.
 
Ketika pejabat disiplin dan tidak jam karet maka akan mudah dalam mengatur semuanya, Nabi Muhammad SAW sungguh bisa menjadi contoh tauladan bagi kita semua untuk segala hal karena beliau sungguh sempurna.
 
Orang luar negeri saja mencontoh perilaku nabi kita, mereka kalau ada janji pasti datang lebih awal dan harus menunggu begitu lama untuk memulai acara, dan pernah pengalaman memalukan pada sebuah acara club bahasa, saya sudah mempromosikan dengan baik dan berhasil membuat orang luar negeri itu tertarik menghadiri club tersebut dan yang terjadi adalah kami menunggu sampai 2 jam dan hanya dua orang yang datang, malunya itu tidak tau bilang dimana.
 
Untuk para pejabat, ada beberapa hal yang ingin kusampaikan kepada kalian:
 
Disiplinlah dalam bekerja dan waktu yang sudah ditetapkan, usahakan untuk datang lebih awal apabila diundang, jadilah contoh yang baik untuk bawahan anda.
 
Contohlah Perilaku Rasulullah dan InsyaAllah masyarakat akan mengelu - elukan anda.
 
Jangan biasakan menggunakan jam karet Karena jam karet hanya laku ditempat kita.
 
Sekali - kali, pergilah keluar (ingat yaaa!!!!!! uang sendiri bukan uang Negara) dan lihatlah bagaimana disiplinnya mereka dan bisa menjadi pelajaran buat kita.
 
Sungguh kami tidak menuntut kalian untuk memperhatikan lebih kami, tapi jadilah panutan yang betut - betul panutan dan bukan hanya semu semata.
 
ingat...ingat... ting !!!! hhehehehe
Love u pull laah pejabat!!!!!!!!!!!!!!!