Tuesday, July 31, 2018

Tip Perjalanan Ala Backpackeran

Masing - masing kita punya definisi sendiri terkait dengan apa itu backpacker, kalau menurut saya sendiri backpacker itu adalah melakukan perjalanan dengan biaya yang murah, bersifat mandiri dan membawa barang yang ringan dak tidak terlalu banyak, karena bersifat mandiri sehingga bisa mengatur diri sendiri, apakah mau leha - leha atau melanjutkan perjalanan ketempat lain sesuka hati tanpa harus tergantung kepada orang lain atau travel agent, memang setiap perjalanan itu ada kelebihan dan kekurangan dan saya tidak mengatakan perjalanan dengan backpakeran itu lebih baik, jadi itu tergantung kita masing - masing, tapi kalau saya sendiri lebih memilih backpakeran jadi bisa menikmati me time yang lebih baik.

So.... Sudah bisa dipahamikan? bahwa backpacker itu bukan semata - mata karena biaya yang minim, tidak mandi dan terus berjalan kaki. Backpacker itu adalah Me Time, jadi kamu bisa sesukamu membuat perencanaan perjalanan terhadap dirimu sendiri. Ini hanya salah satu metode perjalanan dalam menghabiskan waktu liburan dan menyenangkan dan menenangkan diri dalam mencari jati diri dan merefresh kembali pikiran yang sudah terkotak kotak.

Prinsipnya seorang backpacker itu membawa barang sesedikit mungkin, mendidik diri sendiri dengan menguji kesabaran dan iman (apa hubungan yak? haha) dan perjalanan secara murah.

Menariknya lagi, perjalanan secara backpacker ini kita memegang kendali penuh terhadap jadwal perjalananya, bisa menikmati sepuasnya tanpa ada batasan waktu, semuanya bebas tidak ada yang mengatur. Seorang backpacker harus menghormati budaya dimana dia pergi, bersifat sopan santun, bertutur bahasa dengan sopan, mengenakan busana yang sopan dan tidak berdandan yang berlebihan dan lebih bagus lagi berbaur dan tinggal dengan masyarakat setempat dan menghormati budaya mereka sehingga bisa diterima hidup berdampingan dengan mereka. Inilah yang membedakan backpacker dengan wisatawan biasa, nilai pendidikan dan pengalaman, bagaimana seorang backpacker melakukan perjalanan secara mandiri dimulai dari perencanaan dengan mencari informasi penelitian yang mendalam tentang tempat yang ingin dikunjugi baik itu objek wisatanya, penginapan, budaya, bahasa, kondisi sosial dan bersenang-senang.

Ada beberapa tips yang perlu diketahui  sebelum melakukan perjalanan ala backpackeran, seperti:

  1. Carilah informasi sebanyak mungkin tentang tempat yang akan dikunjungi 
  2. Bawa barang yang diperlukan dan sebisa mungkin yang ringan 
  3. Pastikan penginapanya selama ditempat tujuan, bisa dipastikan jauh - jauh hari, kan banyak aplikasi yang bisa di cek.
  4. Menjadwalkan perjalanan sedetail mungkin.
  5. Catat semua dokumen yang perlu dibawa
  6. Hubungi kenalan atau cari kenalan di lokasi tujuan perjalanan
Tips ini sangat berguna untuk diterapkan, tapi.... pengalaman backpacker saya amburadul ketika melakukan backpacking ke India, dan berikut ini akan saya share.

Jadi perjalan ke India itu sudah saya beli tiket jauh - jauh hari, biasalah berburu tiket murah, namun saya belum bisa pastikan akan pergi atau tidak karena teman saya juga belum pasti akan berangkat juga dikarenakan kita sibuk dengan kegiatan masing - masing, singkat kata tgl 6 April 2017 baru kita pastikan berangkat karena dia baru mendapat izin dari kantornya dan pada tanggal itu juga saya sedang ada tugas menfasilitasi keluar daerah, karena keberangkatan kita itu pada tanggal 8 April 2017 sehingga dengan sangat buru - buru kita kembali ke Kota saya dari tempat tugas dan dia dari tempat kantornya berada, persiapan kita waktu itu hanya tiket, visa dan itenary secara umum yang saya siapkan. Sampai di rumah saya langsung packing hanya beberapa baju yang kira - kira diperluakan untuk 14 hari perjalanan, dengan bermocalkan sebuah ransel akhirnya saya siap untuk backpackeran, Banda Aceh ke Kuala lumpur lolos dan... petaka terjadi dari bandara KL ke India ternyata saya kelebihan barang, lebih dari 7 kg yang itu artinya saya harus beli bagasi (tips saya no 2 gagal total) tas saya saja sudah berat belum lagi ditambah isinya.

Perjalanan aman dan sampai di India dengan selamat, karena tidak ada kenalan di India, maka pendekatan di bandara/ ruang tunggu sangat diperlukan haha. Terlihat ada seorang lelaki Kashmiri yang gandeng sedang berdiri diruang tunggu, teman saya langsung mendekatinya dan bertanya - tanya tentang Kasmir, memang nasib lagi baik, tidak hanya ganteng tapi pemuda tersebut (Omer) sangat baik dan sangat membantu kita, kita sama - sama dari bandara dan dia menanggung sebagian biaya angkutan dan yang asiknya lagi dia mengundang kita dinner bareng di malam terakhir kami di Kashmir, tips nomer 6 berhasil kami terapkan bahkan di Jaipur juga berhasil metode ini.

Itenary saya ada beberapa yang berubah,a da tempat yang sudah direncanakan tidak berhasil dikunjungi seperti Amritsar tapi ada tempat yang tidak direncanakan berhasil saya lalui dengan sempurna, jatuh bangun di salju tapi tidak dibantu malah ditertawakan oleh teman saya, saya sendiri perempuan tidak sanggup mengimbangi 4 lelaki gagah yang langkahnya sangat lebar (teman saya, 2 British - menginap di penginapan yang sama dan guide Kasmiri). Ada hal yang membuat teman saya kesal itu saya selalu lupa bawa catatan itenary ketika kita jalan, selalu tinggal dipenginapan haha. Alhasil jadwal sudah saya detailkan tapi masih saja berantakan, dibalik itu Me Time saya sangat dapat, berteman dengan orang lokal, bercanda dengan penjual kahwa di pinggir jalan, dikejar - kejar pengemis dan bapak supir yang sangat baik. Kita mencari mobil sembarang saja dijalanan, tawar menawar kalau cocok kita ambil kalau tidak kita jalan lagi sampai akhirnya bertemu dengan si Bapak yang sangat baik dan harga sewa kendaraannya pun sangat murah untuk kami.

Perjalanan ke India memang sangat berkesan dengan cerita cerita lucu bertemu dan berkenalan dengan penduduk lokal, bagian yang paling mengesankan adalah ketika Omar menebak usia saya 24 tahun wakakakakaka. Cerita tentang Omar sudah saya tulis di blog ini.

Travelinglah sehingga engkau akan tau bagaimana sebenarnya kebenaran dari sebuah kehidupan, tantangan dan belajar dari banyak orang tentang apa sebenarnya yang kita cari dari hidup ini, uang? ketenaran? kemewahan? atau ketenangan dan keikhlasan.

Sulawesi Tenggara
Rindu traveling lagi 

Monday, July 30, 2018

The Traditional House of Aceh - Indonesia

Aceh house take by Giyome
Rumoh Aceh (the house of Aceh) is the most recommended place to visit while you are in Banda Aceh. The location is closed to governor's house (meuligoe). While you entered the yard, you will feel the soul of Aceh very strong from engraving and the color are dominated namely consisting of red, yellow and black, with cost of s ticket only 750 IDR for local and 1000 IDR for foreign (I dont know the present proce) you be able to see the atmosphere inside Rumoh Aceh (Aceh's House)

After you get the ticket you are welcome to came inside the house, the rule which must be obeyed were opening sandal and shoes when entering a house of Aceh. After up the stairs then you will see the photographs of some warriors from Aceh such as Sulthan Iskandar Muda, Teuku Umar, Cut Nyak Dhien and Cut Mutia.

Aceh traditional house divide into three room with different uses, the first room we called “seuramo keu”  or front desk that serves as the parlor and stretched wide along home, used to welcome guests, religion activities and as a deliberation. Neatly arranged with small met, called “tika duek” used by guests to sit or for deliberation.
Seramo keu and kita duk, pic take by Emil

Seramo Keu taken by Giyome
Next room is Seuramo Teungoh (central veranda) or called “rambat”. Specially used for householder and relatives or if a man for those who familiar with the whole family. A central space consisting of a  bridal room, Aceh’s wedding, cabinet containing cutlery made foreign made, equipment for ceremonial and equipment for worship.

in between taken by giyome

Seramo teungeh

One room left namely “seuramo likot” or called back veranda. This room is used as a special family and also for a kitchen as a room laid at the eastern end in this room because when praying family members then there will be distorted by activity in the kitchen. All family members gathered in this room and it can be as a do various activities like parenting and daily activities such as sewing and mat weave. So in this room we also can see the cupboard containing kitchen utensils and mat that can ready used when needed.

Seramo likot with my students taken by mr krist
By knowing the customs of Aceh may make us  love our own culture become deeper and we can show the world that Aceh is a land with a rich culture and make other came and learn then we will be very proud to say” I am an Acehnese am I am proud of  born in Aceh.  

on the stair with my student taken by Mr krist
Spread a nice word about your place so people can know and learn about your culture, you are as local people know better then other.

Keep smiling to the world

Southeast Sulawesi, 30 July 2018
Missing Aceh badly

Monday, July 16, 2018

Segeralah Menikah!

Memilih judul "segeralah menikah" ini antara prihatin, kasihan atau mengutuk (diri sendiri yang belum menikah)  orang yang terlalu perhatian terhadap kehidupan pribadi orang lain. Bisa juga ini adalah curhat orang jomblo yang sudah sangat susah hidupnya karena belum bertemu jodoh (versi orang lain yan buka aku, aku mah santai - santai saja atuh bang).