Masing - masing kita punya definisi sendiri terkait dengan apa itu backpacker, kalau menurut saya sendiri backpacker itu adalah melakukan perjalanan dengan biaya yang murah, bersifat mandiri dan membawa barang yang ringan dak tidak terlalu banyak, karena bersifat mandiri sehingga bisa mengatur diri sendiri, apakah mau leha - leha atau melanjutkan perjalanan ketempat lain sesuka hati tanpa harus tergantung kepada orang lain atau travel agent, memang setiap perjalanan itu ada kelebihan dan kekurangan dan saya tidak mengatakan perjalanan dengan backpakeran itu lebih baik, jadi itu tergantung kita masing - masing, tapi kalau saya sendiri lebih memilih backpakeran jadi bisa menikmati me time yang lebih baik.
So.... Sudah bisa dipahamikan? bahwa backpacker itu bukan semata - mata karena biaya yang minim, tidak mandi dan terus berjalan kaki. Backpacker itu adalah Me Time, jadi kamu bisa sesukamu membuat perencanaan perjalanan terhadap dirimu sendiri. Ini hanya salah satu metode perjalanan dalam menghabiskan waktu liburan dan menyenangkan dan menenangkan diri dalam mencari jati diri dan merefresh kembali pikiran yang sudah terkotak kotak.
Prinsipnya seorang backpacker itu membawa barang sesedikit mungkin, mendidik diri sendiri dengan menguji kesabaran dan iman (apa hubungan yak? haha) dan perjalanan secara murah.
So.... Sudah bisa dipahamikan? bahwa backpacker itu bukan semata - mata karena biaya yang minim, tidak mandi dan terus berjalan kaki. Backpacker itu adalah Me Time, jadi kamu bisa sesukamu membuat perencanaan perjalanan terhadap dirimu sendiri. Ini hanya salah satu metode perjalanan dalam menghabiskan waktu liburan dan menyenangkan dan menenangkan diri dalam mencari jati diri dan merefresh kembali pikiran yang sudah terkotak kotak.
Prinsipnya seorang backpacker itu membawa barang sesedikit mungkin, mendidik diri sendiri dengan menguji kesabaran dan iman (apa hubungan yak? haha) dan perjalanan secara murah.
Menariknya lagi, perjalanan secara backpacker ini kita memegang kendali penuh terhadap jadwal perjalananya, bisa menikmati sepuasnya tanpa ada batasan waktu, semuanya bebas tidak ada yang mengatur. Seorang backpacker harus menghormati budaya dimana dia pergi, bersifat sopan santun, bertutur bahasa dengan sopan, mengenakan busana yang sopan dan tidak berdandan yang berlebihan dan lebih bagus lagi berbaur dan tinggal dengan masyarakat setempat dan menghormati budaya mereka sehingga bisa diterima hidup berdampingan dengan mereka. Inilah yang membedakan backpacker dengan wisatawan biasa, nilai pendidikan dan pengalaman, bagaimana seorang backpacker melakukan perjalanan secara mandiri dimulai dari perencanaan dengan mencari informasi penelitian yang mendalam tentang tempat yang ingin dikunjugi baik itu objek wisatanya, penginapan, budaya, bahasa, kondisi sosial dan bersenang-senang.
Ada beberapa tips yang perlu diketahui sebelum melakukan perjalanan ala backpackeran, seperti:
Ada beberapa tips yang perlu diketahui sebelum melakukan perjalanan ala backpackeran, seperti:
- Carilah informasi sebanyak mungkin tentang tempat yang akan dikunjungi
- Bawa barang yang diperlukan dan sebisa mungkin yang ringan
- Pastikan penginapanya selama ditempat tujuan, bisa dipastikan jauh - jauh hari, kan banyak aplikasi yang bisa di cek.
- Menjadwalkan perjalanan sedetail mungkin.
- Catat semua dokumen yang perlu dibawa
- Hubungi kenalan atau cari kenalan di lokasi tujuan perjalanan
Tips ini sangat berguna untuk diterapkan, tapi.... pengalaman backpacker saya amburadul ketika melakukan backpacking ke India, dan berikut ini akan saya share.
Jadi perjalan ke India itu sudah saya beli tiket jauh - jauh hari, biasalah berburu tiket murah, namun saya belum bisa pastikan akan pergi atau tidak karena teman saya juga belum pasti akan berangkat juga dikarenakan kita sibuk dengan kegiatan masing - masing, singkat kata tgl 6 April 2017 baru kita pastikan berangkat karena dia baru mendapat izin dari kantornya dan pada tanggal itu juga saya sedang ada tugas menfasilitasi keluar daerah, karena keberangkatan kita itu pada tanggal 8 April 2017 sehingga dengan sangat buru - buru kita kembali ke Kota saya dari tempat tugas dan dia dari tempat kantornya berada, persiapan kita waktu itu hanya tiket, visa dan itenary secara umum yang saya siapkan. Sampai di rumah saya langsung packing hanya beberapa baju yang kira - kira diperluakan untuk 14 hari perjalanan, dengan bermocalkan sebuah ransel akhirnya saya siap untuk backpackeran, Banda Aceh ke Kuala lumpur lolos dan... petaka terjadi dari bandara KL ke India ternyata saya kelebihan barang, lebih dari 7 kg yang itu artinya saya harus beli bagasi (tips saya no 2 gagal total) tas saya saja sudah berat belum lagi ditambah isinya.
Perjalanan aman dan sampai di India dengan selamat, karena tidak ada kenalan di India, maka pendekatan di bandara/ ruang tunggu sangat diperlukan haha. Terlihat ada seorang lelaki Kashmiri yang gandeng sedang berdiri diruang tunggu, teman saya langsung mendekatinya dan bertanya - tanya tentang Kasmir, memang nasib lagi baik, tidak hanya ganteng tapi pemuda tersebut (Omer) sangat baik dan sangat membantu kita, kita sama - sama dari bandara dan dia menanggung sebagian biaya angkutan dan yang asiknya lagi dia mengundang kita dinner bareng di malam terakhir kami di Kashmir, tips nomer 6 berhasil kami terapkan bahkan di Jaipur juga berhasil metode ini.
Itenary saya ada beberapa yang berubah,a da tempat yang sudah direncanakan tidak berhasil dikunjungi seperti Amritsar tapi ada tempat yang tidak direncanakan berhasil saya lalui dengan sempurna, jatuh bangun di salju tapi tidak dibantu malah ditertawakan oleh teman saya, saya sendiri perempuan tidak sanggup mengimbangi 4 lelaki gagah yang langkahnya sangat lebar (teman saya, 2 British - menginap di penginapan yang sama dan guide Kasmiri). Ada hal yang membuat teman saya kesal itu saya selalu lupa bawa catatan itenary ketika kita jalan, selalu tinggal dipenginapan haha. Alhasil jadwal sudah saya detailkan tapi masih saja berantakan, dibalik itu Me Time saya sangat dapat, berteman dengan orang lokal, bercanda dengan penjual kahwa di pinggir jalan, dikejar - kejar pengemis dan bapak supir yang sangat baik. Kita mencari mobil sembarang saja dijalanan, tawar menawar kalau cocok kita ambil kalau tidak kita jalan lagi sampai akhirnya bertemu dengan si Bapak yang sangat baik dan harga sewa kendaraannya pun sangat murah untuk kami.
Perjalanan ke India memang sangat berkesan dengan cerita cerita lucu bertemu dan berkenalan dengan penduduk lokal, bagian yang paling mengesankan adalah ketika Omar menebak usia saya 24 tahun wakakakakaka. Cerita tentang Omar sudah saya tulis di blog ini.
Travelinglah sehingga engkau akan tau bagaimana sebenarnya kebenaran dari sebuah kehidupan, tantangan dan belajar dari banyak orang tentang apa sebenarnya yang kita cari dari hidup ini, uang? ketenaran? kemewahan? atau ketenangan dan keikhlasan.
Jadi perjalan ke India itu sudah saya beli tiket jauh - jauh hari, biasalah berburu tiket murah, namun saya belum bisa pastikan akan pergi atau tidak karena teman saya juga belum pasti akan berangkat juga dikarenakan kita sibuk dengan kegiatan masing - masing, singkat kata tgl 6 April 2017 baru kita pastikan berangkat karena dia baru mendapat izin dari kantornya dan pada tanggal itu juga saya sedang ada tugas menfasilitasi keluar daerah, karena keberangkatan kita itu pada tanggal 8 April 2017 sehingga dengan sangat buru - buru kita kembali ke Kota saya dari tempat tugas dan dia dari tempat kantornya berada, persiapan kita waktu itu hanya tiket, visa dan itenary secara umum yang saya siapkan. Sampai di rumah saya langsung packing hanya beberapa baju yang kira - kira diperluakan untuk 14 hari perjalanan, dengan bermocalkan sebuah ransel akhirnya saya siap untuk backpackeran, Banda Aceh ke Kuala lumpur lolos dan... petaka terjadi dari bandara KL ke India ternyata saya kelebihan barang, lebih dari 7 kg yang itu artinya saya harus beli bagasi (tips saya no 2 gagal total) tas saya saja sudah berat belum lagi ditambah isinya.
Perjalanan aman dan sampai di India dengan selamat, karena tidak ada kenalan di India, maka pendekatan di bandara/ ruang tunggu sangat diperlukan haha. Terlihat ada seorang lelaki Kashmiri yang gandeng sedang berdiri diruang tunggu, teman saya langsung mendekatinya dan bertanya - tanya tentang Kasmir, memang nasib lagi baik, tidak hanya ganteng tapi pemuda tersebut (Omer) sangat baik dan sangat membantu kita, kita sama - sama dari bandara dan dia menanggung sebagian biaya angkutan dan yang asiknya lagi dia mengundang kita dinner bareng di malam terakhir kami di Kashmir, tips nomer 6 berhasil kami terapkan bahkan di Jaipur juga berhasil metode ini.
Itenary saya ada beberapa yang berubah,a da tempat yang sudah direncanakan tidak berhasil dikunjungi seperti Amritsar tapi ada tempat yang tidak direncanakan berhasil saya lalui dengan sempurna, jatuh bangun di salju tapi tidak dibantu malah ditertawakan oleh teman saya, saya sendiri perempuan tidak sanggup mengimbangi 4 lelaki gagah yang langkahnya sangat lebar (teman saya, 2 British - menginap di penginapan yang sama dan guide Kasmiri). Ada hal yang membuat teman saya kesal itu saya selalu lupa bawa catatan itenary ketika kita jalan, selalu tinggal dipenginapan haha. Alhasil jadwal sudah saya detailkan tapi masih saja berantakan, dibalik itu Me Time saya sangat dapat, berteman dengan orang lokal, bercanda dengan penjual kahwa di pinggir jalan, dikejar - kejar pengemis dan bapak supir yang sangat baik. Kita mencari mobil sembarang saja dijalanan, tawar menawar kalau cocok kita ambil kalau tidak kita jalan lagi sampai akhirnya bertemu dengan si Bapak yang sangat baik dan harga sewa kendaraannya pun sangat murah untuk kami.
Perjalanan ke India memang sangat berkesan dengan cerita cerita lucu bertemu dan berkenalan dengan penduduk lokal, bagian yang paling mengesankan adalah ketika Omar menebak usia saya 24 tahun wakakakakaka. Cerita tentang Omar sudah saya tulis di blog ini.
Travelinglah sehingga engkau akan tau bagaimana sebenarnya kebenaran dari sebuah kehidupan, tantangan dan belajar dari banyak orang tentang apa sebenarnya yang kita cari dari hidup ini, uang? ketenaran? kemewahan? atau ketenangan dan keikhlasan.
Sulawesi Tenggara
Rindu traveling lagi
Rindu traveling lagi