“Nggak usah tukar semua ke rupee, entar bisa
pake ATM aja waktu di India” kata temanku waktu mau tukar rupee di Malaysia.
Well… baiklah aku tukar 2 juta saja ya kataku. I trust him as an expert karena
sudah sering ke luar negeri. Aku apalah cuma backpacker cilet-cilet dan sudah tua, baru mulai traveling pada saat
usia sudah mendekati uzur hahahaha.
Akhirnya sampai di India dengan selamat dengan
menempuh perjalanan lebih kurang selama 6 jam direct flight, istirahat sebentar
di Bandara Delhi dan harus pindah ke bandara local, untuk menuju bandara local
harus menggunakan shuttle bus, menurut informasi orang – orang di bandara kita
tidak perlu bayar alias free but setelah kita didalam bus kita diminta tiket,
aku dan temanku hanya melongo bingung apalagi dia berbicara dengan menggunakan
bahasa Hindi, Oh My God, I am here now in India. Karena melihat kami bingung
dia bilang forty …. Forty…. Kita berusaha untuk mengerti, mungkin dia bilang
kita harus bayar 40 rupee, temanku langsung membayar 80 rupee untuk kita berdua,
aman……. Akhirnya dapat tiket (waktu pulang ke Indonesia dan jumpa orang
Malaysia di bandara, beliau bilang kita ada ambil tiket di box yang sudah
disediakan). Kita sampai di Kashmir setelah terbang selama 1 jam, dalam pesawat
aku tertidur dengan pulang, nga tau juga mungkin pake ngiler (ops… hahaha)
begitu terbangun langsung disuguhkan dengan pemandangan gunung yang diselimuti
salju. Wow………….. my first time to see show with my eyes. Brrrrmmmm dinginnya
luar biasa menembus jacketku yang tidak seberapa ini.
Tiga hari pertama di Kashmir masih aman karena
masih ada rupee, tapi hari ke empat
sudah habis dan sayapun dengan penuh percaya diri masuk ke Box ATM and you know
what???? My ATM is rejected. OMG aku tidak bisa ambil uang sedangkan uangku
tidak ada lagi sama sekali. Terakhir habis waktu beli sate yang aku pesan 5
tusuk, sate yang sangat berbeda dengan di Aceh, daging satenya besar-besar dan
sebenarnya cukup beli satu tusuk aja hehehe. Begitulah ketidaktahuan membuat
kita menghabiskan uang sia-sia tapi karena habisnya untuk beli makanan bisalah
dihabiskan.
Back to ATM, mungkin ATM bank lain bisa, teman
saya bilang jangan panic coba aja ATM lain semoga aja bisa bekerja. Saya
mencoba dua ATM bank lain dan hasilnya tetap ditolak… hiks. Mau menangis
rasanya tapi tidak jadi, sedih pasti!!! Karena masih ada 11 hari lagi di India
dan tidak ada uang sama sekali. temanku bilang yang paling penting itu kalau
jalan keluar negeri jangan panic, akhirnya kita menggunakan uang temanku karena
ATM dia berfungsi dengan baik.
Padahal ATM saya itu ada tanda visa, cirrus,
maestro dan simbul-simbul lainnya, hanya saja ATM saya berlabel syariah.
Moral from this story:
- Don’t be panic
- Cari informasi sebelum melakukan perjalanan
- Apapun yang terjadi percayalah Allah akan menolong
- Jangan sampe teman-teman punya pengalaman seperti saya ya hehehe
Jangan pernah takut traveling ya guys. tersenyumlah selalu
Indahnya Kashmir
ReplyDeleteTerima kasih :)
ReplyDelete