Monday, May 22, 2017

Insiden ATM di India

“Nggak usah tukar semua ke rupee, entar bisa pake ATM aja waktu di India” kata temanku waktu mau tukar rupee di Malaysia. Well… baiklah aku tukar 2 juta saja ya kataku. I trust him as an expert karena sudah sering ke luar negeri. Aku apalah cuma backpacker cilet-cilet  dan sudah tua, baru mulai traveling pada saat usia sudah mendekati uzur hahahaha.

Akhirnya sampai di India dengan selamat dengan menempuh perjalanan lebih kurang selama 6 jam direct flight, istirahat sebentar di Bandara Delhi dan harus pindah ke bandara local, untuk menuju bandara local harus menggunakan shuttle bus, menurut informasi orang – orang di bandara kita tidak perlu bayar alias free but setelah kita didalam bus kita diminta tiket, aku dan temanku hanya melongo bingung apalagi dia berbicara dengan menggunakan bahasa Hindi, Oh My God, I am here now in India. Karena melihat kami bingung dia bilang forty …. Forty…. Kita berusaha untuk mengerti, mungkin dia bilang kita harus bayar 40 rupee, temanku langsung membayar 80 rupee untuk kita berdua, aman……. Akhirnya dapat tiket (waktu pulang ke Indonesia dan jumpa orang Malaysia di bandara, beliau bilang kita ada ambil tiket di box yang sudah disediakan). Kita sampai di Kashmir setelah terbang selama 1 jam, dalam pesawat aku tertidur dengan pulang, nga tau juga mungkin pake ngiler (ops… hahaha) begitu terbangun langsung disuguhkan dengan pemandangan gunung yang diselimuti salju. Wow………….. my first time to see show with my eyes. Brrrrmmmm dinginnya luar biasa menembus jacketku yang tidak seberapa ini.

Tiga hari pertama di Kashmir masih aman karena masih ada  rupee, tapi hari ke empat sudah habis dan sayapun dengan penuh percaya diri masuk ke Box ATM and you know what???? My ATM is rejected. OMG aku tidak bisa ambil uang sedangkan uangku tidak ada lagi sama sekali. Terakhir habis waktu beli sate yang aku pesan 5 tusuk, sate yang sangat berbeda dengan di Aceh, daging satenya besar-besar dan sebenarnya cukup beli satu tusuk aja hehehe. Begitulah ketidaktahuan membuat kita menghabiskan uang sia-sia tapi karena habisnya untuk beli makanan bisalah dihabiskan.

Back to ATM, mungkin ATM bank lain bisa, teman saya bilang jangan panic coba aja ATM lain semoga aja bisa bekerja. Saya mencoba dua ATM bank lain dan hasilnya tetap ditolak… hiks. Mau menangis rasanya tapi tidak jadi, sedih pasti!!! Karena masih ada 11 hari lagi di India dan tidak ada uang sama sekali. temanku bilang yang paling penting itu kalau jalan keluar negeri jangan panic, akhirnya kita menggunakan uang temanku karena ATM dia berfungsi dengan baik.
Padahal ATM saya itu ada tanda visa, cirrus, maestro dan simbul-simbul lainnya, hanya saja ATM saya berlabel syariah.

Moral from this story:
  1. Don’t be panic
  2. Cari informasi sebelum melakukan perjalanan 
  3. Apapun yang terjadi percayalah Allah akan menolong
  4. Jangan sampe teman-teman punya pengalaman seperti saya ya hehehe
Jangan pernah takut traveling ya guys. tersenyumlah selalu




2 comments: