Dia membayar tiket masuk ketaman tulip kemudian dia segera masuk melalui pintu yang sedikit terbuka, dia langsung terpana melihat hamparan pemadangan didepannya. Bunga tulip yang beraneka ragam warnanya dari yang merah, pink, putih, ungu dan lainnya dan dari kejauhan terlihat pegunungan yang berdiri dengan gagahnya terselimuti dengan salju dan sepoi - sepoi udara dingin yang menusuk sampai ketulang sehingga menambah suasana menjadi begitu sempurna, tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata karena ini adalah pertama kalinya dia melihat bunga tulip dan salju langsung.



.
Aku memperhatikan dia dari pertama kali masuk dan aku tertarik mengikutinya dan duduk dibangku yang sama yang dia duduki, aku bertanya "Apa yang membawamu kemari?" Dia tidak terkejut ketika ada orang asing duduk disampingnya, terlihat dia memejamkan mata
sebentar dan berpaling ke arahku sambil tersenyum dan berkata "hidup itu harus diisi dengan kebahagiaan walaupun kadang-kadang kesedihan selalu datang silih berganti tapi kita harus move on kan??". Aku terdiam, dia sepertinya bisa membaca hatiku, bukankan memang tujuan aku kesini untuk move on dan dia benar, taman tulip ini memberikan aku kebahagian dan menyembuhkan luka.
Aku perlahan bangkit meninggalkan dia yang masih duduk dibangku, perlahan kudekati tulip dan kusentuh dengan perlahan dan seakan membuat janji aku akan kembali lagi kesini untuk melihatnya kembali. Kashmir telah mengembalikan kebahagiaan dengan Bunga Tulipnya yang Indah.
Perlahan aku keluar dengan senyum yang masih terus mengembang dan berjanji untuk kembali suatu saat nanti.
Kashmir, April 2017
0 comments:
Post a Comment