Friday, July 21, 2017

Bangkok, Here I AM

Siapa sih yang tidak mau keluar negeri, apalagi gratis. Kalau aku mau banget dan itu memang mimpi yang harus diwujudkan InsyaAllah. Perjalanan ke Bangkok adalah salah satu perjalanan yang tidak pernah terencanakan. Tiba – tiba saja ada telpon dari seseorang yang menanyakan apakah aku bersedia ke Bangkok dengannya mewakili Provinsi Aceh untuk sebuat workshop yang difasilitasi oleh UNDP. Aku tentunya sangat terkejut sekali dan tidak menyangka kenapa beliau memilih aku untuk kesana sedangkan banyak lain di Aceh yang bisa dikatakan lebih pintar daripadaku. Dan alasan beliau memilih aku karena aku banyak bekerja untuk community dan karena waktu di buat workshop di Banda Aceh aku mewakili dari Aceh untuk presentasi, peserta workshop waktu itu terdiri dari perwakilan LSM seluruh Indonesia dan Asia Tenggara. Alhamdulillah, rezeki pantang di tolak tentunya aku sangat bersedia. Rezeki anak sholehah di Bulan Ramadhan J

Keberangkat minggu depan dan pada saat kulihat passport, what………….. sudah expired!! Waktu sangat singkat sekali belum lagi persiapan bahan untuk presentasi di sana, aku harus gerak cepat dan Alhamdulillah pasportnya selesai sebelum aku berangkat.

Bismillah dengan menggunakan pesawat Garuda aku terbang dari Banda Aceh ke Medan dan sambung dari Medan ke Bangkok dengan AA. Aku sedikit deg-degan didalam pesawat karena aku melakukan perjalanan sendiri (bisa dikatakan seperti itu) gimana nantinya aku tidak ngerti  (maklum baru pertama kali keluar negeri sendiri) aku pikir ya sudah aku ikutin saja kemana orang-orang pergi. Tiba-tiba ada seorang kakak yang duduk didepan pindah kesampingku. Ternyata dia tidak betah duduk disamping seseorang yang katanya bau makanya dia pindah. Setelah kita ngobrol-ngobrol dan what a surprise kita mempunyai tujuan yang sama yaitu ke Pratunum walaupun tujuan yang berbeda, ternyata Pratunum itu pusat perbelajaan yang harganya murah meriah. Waaah kebetulan sekali dapat kawan baru dan bisa belanja juga.

Perjalanan dari Medan ke Bangkok tidak terlalu lama sekitar 2,5 jam. Keluar pesawat langsung antri di imigrasi karena tidak ada bagasi, lumanyan lama tapi nga apa-apa bisa melihat aneka ragam orang. Wah………………akhirnya aku ada di Bangkok (ndeso hehe) passport stamp then taxi to the hotel. Panjang lebar drama tawar-menawar taxi ternyata ada taxi yang murah meriah yaitu taxi yang mengantar penumbang ke bandara. Kami (aku dan kenalan yang dipesawat naik lagi ke tempat keberangkatan untuk mendapatkan taxi murah, lumayan bisa untuk tambahan belanja J

Setelah menempuh perjalanan selama ± 30 menit, tadaaaaaaaaaaaaaaaaa sampailah di Amary Watergate Hotel. Alhamdulillah hotelnya bagus sekali dan karena sedang bulan Ramadan sehingga aku mendapatkan perlakuan yang istimewa, bisa memilih menu masakan ala-ala Timur Tengah yang dipesan dengan chef special, tinggal telp makanan langsung disajikan ke kamar untuk makan sahur. Maka nikmat mana lagi yang kau dustakan. Ciee..ciee…

First day in Bangkok full day workshop kemudian dilanjutkan dengan buka puasa bersama (walaupun kita Cuma berdua yang muslim danri semua total 10 peserta workshop) tapi buka puasa ini begitu indah. Aneka makanan Thailand disajikan tanpa berhenti, betul-betul nikmat dunia.
Tidak  menikmati Thailand di malam hari belum sempurna rasanya. Tapi keluar dengan siapa ya? Waktu itu tahun 2012 YM masih exit so…. Iseng-iseng cari teman, dapatlah seorang teman dari Spanyol yang juga baru sampai di Bangkok karena juga ada workshop. Walaupun kami hanya keliling Pratunum saja tapi sudah bisa tahu sedikit suasana malam di Bangkok.

Hari kedua sebelum pulang ke tanah air kita jalan-jalan ke kantornya UNDP selaku tuan rumah yang mengundang, ini pertama kali kantor yang aku masuk dan check security nya sangat ketat sekali dan ini kantor besar sekali, semua perwakilan UN ada disitu, tiba-tiba Nampak patung burung garuda, waah bangga dengan Indonesia dan tidak lupa cekrek sekali hehehe. Setelah keliling kantor yang sangat besar itu kami pergi belanja. Kalap sudah pasti tapi tidak lupa diri hehehe.

Perjalanan ke Bangkok selesai dengan sempurna tapi aku bertekat suatu saat nanti aku akan kembali lagi ke sini. Bangkok I am here and will be back here one day.

Ini perjalananku pada tahun 2012 sudah lumayan lama dan sedang edisi kangen J            


Monday, July 17, 2017

Noor Guesthouse kashmir India

Noor Guesthouse
Tempat yang baik untuk menginap selama traveling itu tidak hanya fasilitas kamar tetapi juga bangaimana pemilik tempat melayani kita selama menginap ditempat tersebut. Selama aku traveling di Kashmir aku menginap di dua tempat, tempat yang pertama itu lumayan jauh dari Dal Lake sehingga pada hari ke tiga aku di Kashmir aku mencari tempat baru yang dekat dengan kota dan harganya masih terjangkau di kantong backpacker seperti aku ini.

Mungkin aku dan temanku termasuk backpacker yang sedikit nekat dan kurang persiapan, kami hanya mengandalkan apa yang kami lihat aalias on the spot. Awalnya kami pikir akan pindah ke houseboat tapi agak sedikit susah karena harus naik shikara untuk menyebrang ke houseboat, akhirnya kami mencari penginapan disekitar Dal Lake saja supaya mudah kemana-mana keliling jalan kaki.

The owner and guest 
Setelah masuk beberapa penginapan, ada yang viewnya kurang bagus, ada yang pemiliknya kurang bersahabat akhirnya kami menemukan satu penginapan yang pemiliknya sangat baik dan membantu, Noor Guesthouse, salah satu penginapan yang direkomendasikan oleh Lonely Planet, aku menyukai tempat ini bukan hanya karena tempatnya tapi juga karena pemiliknya yang sangat bersahabat dengan kami. Kami juga bisa memandang kesibukan di Dal Lake dan mendengar bisingnya kendaraan di siang hari, milihat burung-burung yang dengan jinaknya berdiri dekat sekali denganku ditiang-tiang listrik disepanjang Dal Lake.

ruang kamar 
Harga kamar yang lumayan murah dan bisa nego dengan fasilitas kamar yang bagus serta pemilik yang sangat bersahabat sehingga aku betah menginap di Noor Guesthouse, yang awalnya kami hanya menginap satu malam saja menjadi tiga malam.

Pemilik Noor Guesthouse ini pasangan suami istri Kashmiri dan mempunyai seorang anak perempuan yang juga menjadi teman ngobrol kami. Mereka berbaik hati meminjamkan sim card untuk kami gunakan. Selama di Kashmir sangat susah mendapatkan signal internet, bahkan 3 hari pertama kami disana internetnya sempat down karena ada election day (tidak tahu pasti, ini kata mereka).

So….. bagi teman-teman yang ada berencana pergi ke Kashmir aku merekomendasikan Noor Guesthouse untuk menginap ya. Bisa dihubungi untuk pemesanan di alamat dibawah ini atau kalau mau on the spot juga boleh J

Noor Guesthouse Srinagar Kashmir India
Abi Buchwara Dalgate G.P.O 190001
Call 9906703367/ 01942450872

Enjoy holiday end enjoy Kashmir
Srinagar, 15 April 2017
Latepost

#JanganLupabahagia 

Drama Kelebihan Bagasi di Bandara KLIA 2

Tasnya  ngintip dibelakang, nga besar x kan

Kesal itu kenapa beda bandara beda peraturan dan keamanannya padahal masih sama pesawat. Ini menjadi drama yang menyebalkan bagiku, bagaimana tidak dari Banda Aceh – KL lolos bagasi walaupun lebih dari 7 kg, emang sih selama diruang tunggu bandara aku ada mendengar ada announcement peraturan baru bahwa tidak boleh membawa bagasi lebih dari 7 Kg tapi tidak ada pemeriksaan ketat dan aku bisa lolos.
Drama yang menyebalkan terjadi ketika aku akan berangkat ke India melalui KLIA 2, aku pikir bisalah lewat karena aku melihat banyak penumpang yang lolos tanpa ada di timbang bawaannya, kali ini mungkin agak ketat dan nasib lagi apes aja, ketika aku berjalan menuju imigrasi tiba-tiba ada petugas yang memanggil dan tasku diminta untuk diletakkan di timbangan. Ops…jadi deg degan dan ternyata kelebihan bagasi sodara-sodara tidak tanggung-tanggung 3 kg. Aku tidak diperbolehkan masuk dan harus ke loket W (kalau tidak salah) untuk membayar kelebihan bagasi, mana uang ringgit tidak cukup lagi tapi untuk saja sama travelmateku ada (sorry ya terlalu menyusahkanmu selama diperjalanan, semoga kamu tidak kapok jalan sama aku lagi hehe).
Cuma segini aja besar tas
Akhirnya aku membayar sebanyak 135 Ringgit dan tas tidak bisa masuk ke kabin, kesal dan menyebalkan memang tapi ya sudahlah rugi banyak, belum sampai India saja udah rugi dan menyusahkan, bagaimana kalau sudah disana ya? Pasti travelmateku akan sabar atau akan membunuhku hehe.
Well, dari pengalaman ini menjadi pembelajaran yang sangat berharga buatku, kalau traveling itu bawa barang seperlunya saja tidak perlu angkut semua isi lemari tapi temanku bilang yang paling penting itu perlu bawa banyak uang.
Kuala Lumpur, 9 April 2017
Latepost

#janganLupaBahagia