Sunday, February 25, 2018

Payung teduh - akad

Betapa bahagianya hatiku
saat ku duduk berdua denganmu
Berjalan bersamamu, menarilah denganku

Namun bila hari ini adalah yang terakhir
Namun ku tetap bahagia
Selalu ku syukuri begitulah adanya

Namun bila kau ingin sendir
Cepat-cepatlah sampaikan kepadaku
Agarku tak berharap dan buat kau bersedih

Bila nanti saatnya telah tiba
KU ingin kau menjadi istriku
Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan
Berlarian kesana kemari dan tertawa

Namun bila saat berpisah telah tiba
Ijinkan ku menjaga dirimu
Berdua menikmati pelukan di ujung waktu
Sudilah kau temani diriku

Namun bila kau ingin sendiri
Cepat-cepatlah sampaikan kepadaku
Agar ku tak berharap dan buat kau bersedih

Bila nanti saatnya telah tiba
Kuingin kau menjadi istriku
Berjalaln bersamamu dalam terik dan hujan
Berlarian kesana kemari dan tertawa

Namun bila saat berpisah telah tiba
Izinkanku menjaga diriku
berdua menikmati pelukan diujung waktu

Sudikah kau temani diriku
Sudikah kau menjadi temanku
Sudikah kau menjadi istriku






Thursday, February 22, 2018

love is no border

This is a true story that someone spoken to me. He is from Africa and he is African, he is a nice friend of mine, we talked a lot and he help me and support me with my thesis, then he share his stories of life, here I tried to write and hope this can motivate anyone in life.

Wednesday, February 21, 2018

Tips Supaya Skripsi Tidak Busuk Dikamar


Buat loe loe pade yang ngaku-ngakunya mahasiswa pasti tahu dengan kata sakti “skripsi” khan? Terutama buat mahasiswa yang malasnya itu sepantaran sama gue, mendengar kata itu langsung lemas dan rasa rasanya tidak mau menyelesaikan kuliah yang tinggal seujung kuku. Skripti itu adalah tugas akhir yang harus dibuat oleh mahasiswa sebelum diwisuda dan ini menjadi sangat menyeramkan buat sebagian karena memang ada beberapa hal yang memicu seperti itu. Bahkan ada teman gue yang tidak menyelesaikan kuliahnya hanya gegara skripsi, gue juga seeeh tapi akhirnya setelah sekian tahun mungkin hampir 3 kali pemilu baru kelar skripsi gue dan tsah… menjadi sarjana. Asiik.

Saat Gue Candu Facebook


Tipical gue itu pendiam dan susah berinteraksi dengan orang kecuali sudah kenal dari awal, makanya itu dari kecil hobi gue berbeda dengan anak-anak yang lain, sewaktu masih sekolah di Tsanawiyah gue sudah banyak teman sahabat pena, gue rajin mengirim surat kepada mereka, dimana gue kenal? Dari majalah – majalah yang dibeli oleh Abi gue, dari situlah mungkin cikal bakal gue mengenal dunia internet.

Gue kenal internet itu pada jaman kuliah, pada waktu itu belum ada facebook jadi gue masih menggunakan Friendster, chatting masih menggunakan mIRC dan YM (please jangan tebak usia gue, haram haha) I am still sweet seventeen #janganbully haha. Hampir setiap hari gue ke warnet yak arena waktu itu belum ada android dan paket data. Sampai suatu mas ague bekerja disalah satu NGO pada waktu itu dengan full internet setiap hari di kantor jadi sampe gue mual-mual ngenet seharian (maafkan boss) sampai akhirnya gue mengenal si facebook pada tahun 2007, gue iseng-iseng browsing karena nga banyak kerjaan.

Dulu facebook hanya digunakan oleh sebagian orang saja, karena internet tidak semudah sekarang, hampir semua orang sudah ada facebook bahkan keponakan gue yang masih kecil aja sudah ada facebooknya .  Waduh…..

Apa yang gue suka dari facebook?

Banyak sihhhh, gue bisa nularin keisengan gue disini, gue bisa ganti status sesuka hati gue bahkan banyak teman gue yang dulu pernah satu sekolah dan sudah menyebar dimana-mana akhirnya bertemu lewat facebook dan untungnya lagi internet sudah sangat mudah sekarang sehingga bisa menggunakan facebook kapan saja. Dan tampilan facebook yang semakin hari semakin cakep aja, betul betul dah kayak disihir haha. Tapi …….. gue udah pernah tertipu juga gegara facebook. But whatever that can be the best lesson learn for me and wisely to use all social media.

So…. Enjoy this new era, era facebook hahaha
Nga banget ya tulisan gue 
Enjoy the pungower ajalah ya 

Tuesday, February 20, 2018

Aku Sianak Lugu


Namaku Zatin, lahir dari Desa yang jauh dari kota, tapi aku beruntung punya Abi yang mempunyai pengetahuan yang sangat luas (bisa dibuktikan dengan begitu banyak majalah menumpuk di rumah, dari majalah trubus, santunan, panji masyarakat, koran dan koleksi buku - buku) sehingga aku si anak kampong ini mengetahui perkembangan luar bahkan luar negeri karena di Majalah Panji masyarakat ada artikel khusus tentang berita luar negeri. Abi adalah idola aku sampai saat ini.

Jaman dulu dirumah aku ada TV hitam putih dan setiap pukul 9 pm kita semua berhenti mengaji karena ada agenda Abi aku menonton dunia dalam berita, jadilah kita (aku dan teman teman ikut menonton berita). Berita perang dan kelaparan dari belahan dunia membentuk jiwa aku menjadi lebih peka dan ini menjadi awal kenapa mungkin aku berada disini di dunia kemanusiaan dan di keluarga aku yang 8 orang hanya aku sendiri yang berbeda haluan.

Apa yang menyeret aku kedunia yang bahkan dari kecil tidak pernah aku pikirkan? Menjadi peka terhadap kebutuhan orang lain, menjadi sigap memberi pertolongan? Dunia kampus adalah awal dari semua ini dimulai. Ketika awal memulai perkuliahaan, semua mahasiswa baru diberikan orientasi kemahasiswaan bahasa kerennya OSPEK, disitu diperkenalkan berbagai unit kegiatan mahasiswa ada unit kegiatan seni, pramuka, pencinta alam, korps sukarela dan lain – lain.

Aku yang anaknya pendiam pada waktu itu tidak pernah terpikir untuk menekuni satupun dari unit kegiatan dan yang ada dipikiran aku adalah menyelesaikan kuliah cepat-cepat dan kembali ke kampung halaman untuk menjadi guru dan mengabdi. Dan ini berbeda dengan teman aku, dia begitu semangat untuk mengikuti semua kegiatan mahasiswa bahkan dia merayu aku untuk mendaftar salah satunya tapi aku tidak mau, dia tidak putus asa dan terus merayu, akhirnya aku luluh, Walhasil teman aku mengambil formulir dan membantu aku mengisi formulir tersebut dengan perjanjian jangan harap aku mau aktif di unit kegiatan ini dan ini aku ikut hanya untuk menemani  (pada akhirnya aku yang aktif disini dan kuliah aku keteteran dan sampai sekarang  aku menghabiskan hampir separuh hidup aku untuk pekerja kemanusiaan, ini akan aku ceritakan dalam episode – episode cerita ini, sedangkan teman aku yang begitu semangat diawalnya tidak aktif sama sekali dan menyelesaikan kuliah tepat waktu serta sekarang menjadi seorang guru, apakah aku menyesal? Tidak !!!! karena jalan hidup aku memang sudah ditentukan begini dan aku menikmati bertemu dengan orang – orang baru setiap saat.

Inilah awal cerita kemanusiaan aku, Abi  yang ternyata membentuk aku menjadi seperti sekarang ini, Aku ingat waktu dulu sebelum Abi  meninggal, beliau sempat berucap “nanti adiknya yang akan selesai kuliah duluan” dan………..its so true adekku  sudah selesai kuliah tapi aku merangkak 12 tahun untuk menyelesaikan sisa-sisa perjuangan sarjana strata 1 aku, adek ku hanya berbeda 2 semester di bawah ku, nga usah dibayang ya… bagaimana morat maritnya dunia pendidikan aku, tapi ya sudahlah. Aku sudah bahagia dengan kehidupanku sekarang hehehe.

Ini episode awal keluguanku dimasa - masa dulu, entahlah duapulah tahun yang lalu yang tidak pernah aku sesali

Well … sampai bertemu di lain episode!!!