Namaku Zatin, lahir dari Desa
yang jauh dari kota, tapi aku beruntung punya Abi yang mempunyai pengetahuan
yang sangat luas (bisa dibuktikan dengan begitu banyak majalah menumpuk di
rumah, dari majalah trubus, santunan, panji masyarakat, koran dan koleksi buku - buku) sehingga aku si anak
kampong ini mengetahui perkembangan luar bahkan luar negeri karena di Majalah
Panji masyarakat ada artikel khusus tentang berita luar negeri. Abi adalah
idola aku sampai saat ini.
Jaman dulu dirumah aku ada TV
hitam putih dan setiap pukul 9 pm kita semua berhenti mengaji karena ada agenda
Abi aku menonton dunia dalam berita, jadilah kita (aku dan teman teman ikut
menonton berita). Berita perang dan kelaparan dari belahan dunia membentuk jiwa aku menjadi lebih peka dan ini menjadi awal kenapa mungkin aku berada disini di
dunia kemanusiaan dan di keluarga aku yang 8 orang hanya aku sendiri yang
berbeda haluan.
Apa yang menyeret aku kedunia
yang bahkan dari kecil tidak pernah aku pikirkan? Menjadi peka terhadap
kebutuhan orang lain, menjadi sigap memberi pertolongan? Dunia kampus adalah
awal dari semua ini dimulai. Ketika awal memulai perkuliahaan, semua mahasiswa
baru diberikan orientasi kemahasiswaan bahasa kerennya OSPEK, disitu
diperkenalkan berbagai unit kegiatan mahasiswa ada unit kegiatan seni, pramuka,
pencinta alam, korps sukarela dan lain – lain.
Aku yang anaknya pendiam pada
waktu itu tidak pernah terpikir untuk menekuni satupun dari unit kegiatan dan
yang ada dipikiran aku adalah menyelesaikan kuliah cepat-cepat dan kembali ke kampung
halaman untuk menjadi guru dan mengabdi. Dan ini berbeda dengan teman aku, dia
begitu semangat untuk mengikuti semua kegiatan mahasiswa bahkan dia merayu aku untuk mendaftar salah satunya tapi aku tidak mau, dia tidak putus asa dan terus
merayu, akhirnya aku luluh, Walhasil teman aku mengambil formulir dan membantu aku mengisi formulir tersebut dengan perjanjian jangan harap aku mau aktif di
unit kegiatan ini dan ini aku ikut hanya untuk menemani (pada akhirnya aku yang aktif disini dan kuliah aku keteteran dan sampai sekarang aku menghabiskan hampir separuh hidup aku untuk pekerja kemanusiaan, ini akan aku ceritakan dalam episode – episode cerita ini, sedangkan teman aku yang begitu semangat diawalnya tidak aktif sama
sekali dan menyelesaikan kuliah tepat waktu serta sekarang menjadi seorang
guru, apakah aku menyesal? Tidak !!!! karena jalan hidup aku memang sudah
ditentukan begini dan aku menikmati bertemu dengan orang – orang baru setiap
saat.
Inilah awal cerita kemanusiaan
aku, Abi yang ternyata membentuk aku menjadi seperti sekarang ini, Aku ingat waktu dulu sebelum Abi meninggal, beliau sempat berucap “nanti
adiknya yang akan selesai kuliah duluan” dan………..its so true adekku sudah
selesai kuliah tapi aku merangkak 12 tahun untuk menyelesaikan sisa-sisa
perjuangan sarjana strata 1 aku, adek ku hanya berbeda 2 semester di bawah ku, nga usah
dibayang ya… bagaimana morat maritnya dunia pendidikan aku, tapi ya sudahlah. Aku sudah bahagia dengan kehidupanku sekarang hehehe.
Ini episode awal keluguanku dimasa - masa dulu, entahlah duapulah tahun yang lalu yang tidak pernah aku sesali
Well … sampai bertemu di lain
episode!!!
0 comments:
Post a Comment