PENDAHULUAN
Pemberian
pekerjaaan yang sesuai dengan kemampuan seseorang adalah salah satu hal yang paling
penting didalam pengelolaan sumber daya manusia dan pengembangan organisasi.
Sering kali, tugas yang tidak sesuai dengan kemampuan seseorang dapat
mengakibatkan stres, kelelahan, atau bahkan tidak puas dalam bekerja, sementara
tugas yang terlalu mudah mungkin tidak memotivasi seseorang untuk tumbuh
berkembang, sehingga penting untuk memahami dan mempertimbangkan kemampuan
seseorang ketika memberikan tugas di lingkungan kerja atau pendidikan.
Pemberian
tugas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang merupakan salah satu
aspek dalam manajemen sumber daya manusia. Suatu organisasi atau lembaga
pendidikan cenderung lebih sukses apabila mampu mengidentifikasi, menilai dan
memberikan tugas kepada karyawannya berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh setiap
individu. Aspek ini bisa membuat karyawan lebih termotivasi dan merasa lebih
dihargai sehingga pekerjaan akan terlaksana dengan baik dan memcapai tujuan
yang efisien. Tugas yang sesuai dengan kemampuan merupakan inti dari manajemen
yang cerdas, dalam dunia kerja yang terus berubah dan karyawan yang mempunyai
beragam ketrampilan dan pengalaman, kemampuan individu adalah kunci untuk
meningkatkan kinerja, mengurangi tingkat stress dan menciptakan lingkungan
kerja yang harmonis.
Berbicara
tentang pemberian tugas yang sesuai dengan kemampuan pasti akan selalu
berkaitan dengan sumberdaya. Dalam suatu lembaga tentunya memiliki berbagai
sumber daya yang diberdayakan untuk mencapai tujuan, yaitu: man, material,
metode, money, mechine dan market. Dari 6 sumber daya tersebut, yang paling
utama adalah man yaitu sumber daya manusia[1].
Seorang pemimpin yang baik akan sangat memperhatikan kemampuan stafnya dan
menempatkan mereka sesuai dengan kemampuannya masing – masing. Sumber daya
manusia adalah karyawan atau pegawai yang bekerja disuatu lembaga atau
organisasi yang dikelola sesuai dengan kebutuhannya dan bakat minat yang
dimiliki.[2]
Individu
sebagai komponen penting sumber daya manusia yang ada di suatu lembaga memperoleh
perhatian yang besar didalam al – Quran, baik sebagai perseorangan, sosial dan
manusia sebagai makhluk Tuhan yang terdiri dari unsur jasmani dan rohani.
Demikian juga didalam konteks lembaga, manusia sebagai sumber daya sangat
menentukan berhasil dan tidaknya tujuan lembaga yang telah ditentukan. Dalam
lembaga pendidikan misalnya, ada ditemukan sekolah atau madrasah yang tidak
mengalami perkembangan kemajuan yang signifikan bahkan mengalami kemunduran,
ini bisa terjadi karena penempatan sumber daya manusia yang kurang sesuai dengan
kompotensinya serta kurang amanah terhadap tugas yang telah diberikan.
Al
– Quran sebagai sumber ilmu pengetahuan telah memberikan solusi bagaimana
mengelola sumber daya manusia untuk menjalankan tugas dan kewajibannya sehingga
tujuan yang diharapkan bisa tercapai secara efesien dan efektif. Sebagaimana
disebutkan dalam Surat Al Naml ayat 38 yang akan dijelaskan dalam makalah ini.
PEMBAHASAN
1. Redaksi
Surah Al Naml ayat 38 dan Terjemahannya
قَالَ يٰٓاَيُّهَا الْمَلَؤُا اَيُّكُمْ يَأْتِيْنِيْ بِعَرْشِهَا
قَبْلَ اَنْ يَّأْتُوْنِيْ مُسْلِمِيْنَ
Artinya:
Dia (Sulaiman) berkata,
“Wahai para pembesar! Siapa saja di antara kamu sekalian yang sanggup membawa
singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku untuk menyerahkan diri?”[3]
2. Makna
kata – kata
قَالَ
(Berkata Sulaiman), maksudnya adalah Nabi
Sulaiman berkata
يٰٓاَيُّهَا الْمَلَؤُ
( wahai para pembesar), yang dimaksud dengan para
pembesar disini adalah semua bala tentaranya, baik dari kalangan jin dan
manusia yang telah Allah swt tundukkan pada Nabi Sulaiman sebagai seorang
pemimpin.
يٰٓأَيُّهَا
الْمَلَؤُا۟ أَيُّكُمْ يَأْتِينِى بِعَرْشِهَا
(
Hai pembesar- pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa
singgasananya kepadaku), maksud dari singgasana dalam ayat ini adalah
singgasana ratu Balqis. Singgasana itu terbuat dari emas yang ditaburi dengan
yaqut( sejenis batu mulia), zabarjad( batu mulia) dan mutiara.[4]
قَبْلَ أَن يَأْتُونِى مُسْلِمِينَ
(sebelum mereka datang
kepadaku sebagai orang – orang yang berserah diri), maksudnya adalah Nabi
Sulaiman mendapat wahyu dari Allah bahwa mereka akan mendatanginya dengan
berserah diri. Atau Sulaiman memprediksinya lewat keadaan yang terjadi.
Terdapat pendapat mengatakan bahwa Nabi Sulaiman hendak mengambil singgasana
Bilqis untuk menunjukaan kepadanya kekuatan yang Allah berikan kepadanya
sehingga itu menjadi bukti kenabiannya.
3. Tafsir
dan Penjelasan Ayat Para Ahli
Ayat
38 Surah Al Naml ini menjelaskan tentang kisah Nabi Sulaiman yang menerima
kabar dari seekor burung hud – hud yang membawa berita tentang keberadaan Ratu
Saba’. Ayat ini adalah awal dari kisah penjelasan Nabi Sulaiman memutuskan
untuk mengirim surat kepada Baiqis dan mengundangnya untuk menghadap Nabi
Sulaiman. Ratu Balqis mengetahui kekuatan kerajaan Nabi Sulaiman. Maka timbulah
keinginan Balqis untuk pergi kepada Nabi Sulaiman di Yerusalem dengan membawa
hadiah yang besar. Setelah Nabi Sulaiman mengetahui bahwa Balqis akan menemui
dirinya di ibukota negara, maka dia membangun sebuah istana besar yang
lantainya terbuat dari kaca yang tidak biasa dilakukan di tanah Yaman. Ketika
perjalanan Bilqis telah mendekati kerajaan Nabi Sulaiman, maka Nabi Sulaiman
bermaksud memperlihatkan tanda – tanda kebesarannya. Agar Balqis beriman dan
membenarkan kenabiannya. Nabi Sulaiman berkeinginan untuk memindahkan
singgasana kerajaan Bilqis yang ditinggalkan dinegerinya untuk menjadi tempat
duduknya didalam istana yang sudah dibangun. Nabi Sulaiman bertanya kepada
tentaranya, apakah ada orang yang kuat dan dapat mengangkut singgasana ratu
Balqis dari Yaman ke Yerusalem sebelum ratu Bilqis sampai dinegaranya.[5]
Tafsir
Jalalain: (Berkata Nabi Sulaiman) Hai pembesar – pembesar. Siapakah diantara
kamu sekalian) lafal ayat ini dapat dibaca Talqiq dan dapat juga dibaca secara
Tas-lih sebagaimana keterangan sebelumnya yang sanggup membawa singgasananya
kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang – orang yang berserah
diri, yaitu taat dan tunduk kepadaku. Oleh karena itu aku harus mengambil
singgasana ratu Balqis sebelum mereka sampai bukan setelahnya.
Tafsir
Kemenag: Dalam ayat ini menjelaskan tentang setelah para utusan itu kembali ke
negaranya, mereka menyampaikan kepada Ratu Balqis apa yang dimaksud oleh Nabi
Sulaiman dengan suratnya. Nabi Sulaiman meminta mereka untuk menyambut
seruannya untuk beriman kepada Allah. Mereka juga menyampaikan keadaan
masyarakat yang dipimpin oleh Nabi Sulaiman, serta keadaan bala tentara dan
kekayaannya. Disebabkan oleh surat dari Nabi Sulaiman tersebut sehingga Ratu
Balqis meutuskan untuk mendatangi Nabi Sulaiman di Yerusalem dan membawa hadiah
yang banyak. Nabi Sulaiman mengetahui Ratu Balqis akan datang ke Yerusalem
sehingga beliau membuat istana yang sangat besar dan megah dan lantainya dibuat
dari kaca. Nabi Sulaiman ingin memperlihatkan kepada ratu Balqis hal – hal yang
belum pernah dilihat. Sulaiman ingin memperlihatkan kepadanya tanda-tanda kekuasaan
dan kebesaran Allah, dan kekuasaan yang telah dilimpahkan-Nya, agar Ratu Balqis
dan kaumnya beriman kepada Allah. Nabi Sulaiman berkeinginan untuk membawa singgasana Ratu Balqis yang ada di Yaman
ke Yerusalem dalam waktu yang sangat singkat dan akan dijadikan tempat duduk
Ratu Balqis di istananya yang baru dibuatnya pada waktu kedatangan Ratu Balqis.
Nabi Sulaiman mengatakan maksudnya itu kepada para pembesarnya, "Wahai
para pembesarku, siapakah di antara kamu yang sanggup untuk membawakan
singgasana ratu Balqis yang ada di Yaman kesini, sebelum rombongan ratu Balqis
sampai di sini?".[6]
Tafsir wajiz: Melihat
kesungguhan Nabi Sulaiman yang akan menyerang kerajaannya, akhirnya Ratu Balqis
menuruti apa yang diperintahkan oleh Sulaiman. Berangkatlah sang ratu dan
pengikutnya dari Yaman menuju Palestina. Akan tetapi sebelum Ratu Balqis sampai
di Palestina, Nabi Sulaiman, membuat sayembara terlebih dahulu. Nabi Sulaiman
berkata, “Wahai para pembesar ! Siapa sajakah di antara kamu sekalian yang mampu
membawa singgasananya dihadapanku sebelum mereka datang kepadaku menyerahkan
diri?” Nabi Sulaiman mendengar akan kemewahan singgasana Ratu Balqis. Dan
Balqis sangat bangga dengan singgasananya itu. Nabi Sulaiman mau memberikan
kejutan terhadap Ratu Balqis, hal ini sebagai bagian dari taktik yang dilakukan oleh
Nabi Sulaiman untuk memamerkan kekuatan sebagai bukti akan kekuasaan yang
dimilikinya yang jauh lebih besar dari kekuasaan Ratu Balqis.[7]
Dalam tafsir As Sa’di
menyebutkan Nabi Sulaiman sudah mengetahui bahwa ratu Balqis dan pasukannya
akan berangkat menuju ketempatnya. Sehingga dengan segera berkata kepada para
pembesarnya yang terdiri dari golongan jin dan manusia yang hadir disisinya, “
Siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup untuk membawa singgasananya
kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah
diri?” maksudnya, supaya kita dapat menguasainya sebelum mereka menyerahkan
diri, sehingga harta benda mereka menjadi terpelihara.[8]
Tafsir Quraish Shihab: Nabi
Sulaiman segera meminta bantuan kepada jin dan manusia yang telah ditundukkan
oleh Allah swt demi kepentingannya untuk melakukan sesuatu yang bisa
mengejutkan ratu Balqis. Nabi Sulaiman berkata,”Barangsiapa diantara kalian
yang sangguo mendatangkan singgasana Balqis yang megah itu sebelum mereka
datang kepadaku dalam keadaan tunduk dan berserah diri?”[9]
Tafsir ibnu Katsir: Sulaiman
berkata, "Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang mampu
untuk membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka sampai kepadaku sebagai
orang - orang yang berserah diri? 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin
berkata, "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu
sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat
untuk membawanya lagi dapat dipercaya Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu
dari Al-Kitab, "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu
berkedip.
Maka ketika Nabi Sulaiman
melihat singgasana itu terletak di depannya, dia pun berkata, "Ini
termasuk dalam karunia Tuhanku untuk mencoba aku, apakah aku bersyukur atau
mengingkari terhadap nikmatNya. Dan barang siapa yang bersyukur, maka
sesungguhnya ia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri; dan barang siapa
yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya lagi Mahamulia. Muhammad ibnu Ishaq telah meriwayatkan daripada Yazid
ibnu Ruman yang telah mengatakan bahwa setelah utusan – utusan itu kembali
kepada ratu mereka dengan membawa pesan Nabi Sulaiman, maka ratu Balqis mereka
berkata, "Sesungguhnya, demi Allah, aku mengetahui bahwa dia bukan hanya seorang
raja, dan kita tidak mempunyai kekuatan untuk melawannya, tidak ada artinya
kebesaran kita di hadapannya." Kemudian Ratu Balqis mengirimkan utusannya
untuk memberitahukan kepada Nabi Sulaiman bahwa dia akan datang bersama semua
pembesar dikerajaannya untuk menyaksikan sendiri bagaimana keadaan Nabi
Sulaiman dan agama yang diserukannya itu.
Nabi Sulaiman memberikan tugas kepada jin – jin untuk memantau perjalanan Ratu Balqis dan
melaporkan kepadanya setiap hari dan malamnya. Disaat Ratu Balqis beserta rombongannya telah dekat,
maka Nabi Sulaiman mengumpulkan semua jin dan manusia yang berada di bawah
kekuasaannya, lalu dia berkata kepada mereka: Wahai para penbesar, siapakah di
antara kalian yang mampu membawa
singgasana kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang
berserah diri?
Qatadah mengatakan bahwa ketika Nabi Sulaiman mendengar
tentang singgasana Ratu Balqis yang terbuat dari emas, mutiara, dan batu
permata, yang sangat indah. Nabi Sulaiman tertarik untuk mendapatkan singgasana
tersebut, tetapi dia ingin melakukan hal ini dengan cara yang adil dan tanpa menyakiti
Ratu Balqis atau rakyatnya. Nabi Sulaiman tahu bahwa Ratu Balqis dan rakyatnya
telah masuk Islam, dan ketika seseorang telah masuk Islam, harta benda dan
darah mereka menjadi haram (terlarang) untuk dirampas. Oleh karena itu, Nabi Sulaiman memutuskan
untuk menguji pembesar-pembesar di antara para pengikutnya. Dia bertanya apakah
ada di antara mereka yang mampu membawa singgasana Ratu Balqis kepadanya
sebelum Ratu Balqis dan pengikutnya datang kepadanya sebagai orang-orang yang
berserah diri kepada Allah.
Hal yang sama telah
dikatakan oleh Ata Al-Khurrasani, As-Saddi, dan Zuhair ibnu Muhammad. sebelum
mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri? Bila telah
demikian, berarti haram bagiku harta benda mereka karena mereka telah masuk
Islam.[10]
4. Kaitan
Ayat 38 Surah Al Naml dengan Pemberian Tugas Sesuai dengan Kemampuan
Setiap
kisah dari al - Quran mempunyai makna yang berharga, begitu juga dengan ayat 38
Al – Naml ini, kisah ini sudah berlangsung dimasa dahulu tapi banyak sekali
makna yang bisa diambil hikmahnya terutama
yang ada kaitannya dengan kepemimpinan dan pemberian tugas sesuai dengan
kemampuan. Apabila seseorang diberi amanah untuk menjadi seorang pemimpin maka
janganlah sekali – kali menyombongkan diri karena menjadi pemimpin itu hanyalah
sementara bukan kekal untuk selamanya. Sebagaiman Nabi Sulaiman diberikan
kekuasaan yang sangat tinggi sekali oleh Allah swt, untuk menjadi penguasa dan memimpin
bangsa jin, manusia dan makhluk lainnya tetapi Nabi Sulaiman tidak menyombongkan
diri dengan kekuasaannya tersebut, akan tetapi beliau selalu bersyukur atas
segala nikmat Allah.
Ayat
ini juga memperlihatkan tentang kebijaksanaan Nabi Sulaiman sekaligus sebagai
pengingat akan pentingnya tunduk kepada Allah swt. Nabi Sulaiman juga ingin
menunjukkan mukjizat kepada ratu Balqis untuk menyakinkan akan kenabian dan
kekuasaan Allah. Selain itu juga ada pelajaran tentang kerendahan hati dan
pentingnya melakukan perbuatan baik secara konsisten.
Terkait
dengan pemberian tugas sesuai dengan kemampuan dari masing – masing individu.
Sekarang ini terlihat bahwa banyaknya pembagian tugas yang menjadi persoalan
karena tidak sesuai dengan sumber daya manusia, baik di level pimpinan hingga
karyawan, dari pusat sampai ke daerah bahkan hingga ke desa. Hal ini terbukti
dengan banyaknya sumber daya manusia yang harus berurusan dengan penegak hukum
seperti kepolisian, kejaksaan dan KPK. Terlaporkan oleh KPK bahwa telah
menangani 1.064 perkara dengan tersangka dari berbagai macam latar belakang,
dari perkara – perkara tersebut, ada 123 kali operasi tangkap tangan, termasuk
didalamnya yang ditangkap dan menjadi tersangka adalah anggota DPR/ DPRD,
kepala daerah, pimpinan parta politik dan kepala lembaga/ kementerian.[11]
Al
– Quran jelas sudah mengisyaratkan tentang prinsip bagaimana mengelola sumber
daya manusia, dimana Nabi Sulaiman mengumpulkan semua pengikutnya termasuk dari
golongan jin dan manusia dalam suatu pertemuan untuk membahas tentang
pemindahan singgasana ratu Balqis dari Yaman ke Yerussalem. Nabi Sulaiman
mencari siapa diantara mereka yang memiliki kemampuan dan kesanggupan untuk
memindahkan singgasana ratu Balqis. Yang menarik dari pertanyaan Nabi Sulaiman
ini adalah bahwa, sebagai seorang pemimpin beliau mencari tenaga kerja atau
sumber daya manusia yang memiliki kompetensi atau kemampuan untuk melakukan
suatu pekerjaan, atau dengan kata lain bahwa Nabi Sulaiman sedang mencari
sumber daya manusia yang memiliki kemampuan atau skill untuk dapat melaksanakan
tugas dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.
Pemberian
tugas sesuai dengan kemampuan merupakan konsep penting dalam manajemen
pendidikan Islam. Dalam konteks ini, pemberian tugas yang sesuai dengan
kemampuan individu dapat dikaitkan dengan konsep "ta'dib"
(pendidikan) dan "tarbiyah" (pembinaan). Manajemen pendidikan Islam
berupaya memastikan bahwa tugas-tugas yang diberikan kepada siswa atau individu
dalam lingkungan pendidikan Islami didesain sesuai dengan kapasitas dan potensi
mereka. Hal ini melibatkan pengenalan terhadap bakat, kekuatan, serta kemampuan
siswa untuk memberikan tugas yang sesuai dan mendorong pertumbuhan mereka
secara holistik, baik secara akademis maupun spiritual.
Dalam
konteks manajemen pendidikan Islam, prinsip pemberian tugas yang sesuai dengan
kemampuan bisa tercermin dalam berbagai aspek, seperti kurikulum yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa, penggunaan metode pengajaran
yang mendukung keberagaman kemampuan, serta pendekatan pembelajaran yang
memberikan ruang bagi pengembangan keterampilan yang relevan dengan potensi
siswa dalam konteks nilai-nilai Islam. Dengan cara ini, manajemen pendidikan
Islam berupaya untuk memberikan tugas yang sesuai dengan kemampuan individu
guna memastikan pengembangan yang optimal dalam ranah pendidikan yang Islami.
KESIMPULAN
Berdasarkan
penjelasan beberapa tafsir all – Quran surat an naml ayat 38 tersebut diatas
dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
1. Seorang
pemimpin harus mempertimbangkan sumber daya manusia dalam menugaskan karyawan,
karena untuk memaksimalkan pekerjaan sesuai dengan ketrampilan yang dimiliki
oleh seorang karyawan.
2. Persoalan
pemberian tugas yang tidak sesuai dengan kemampuan manusia masih terjadi sampai
sekarang. Apabila tugas yang diberikan tidak sesuai dengan kemampuan akan
menyebabkan pekerjaan tidak terlaksana dengan hasil yang maksimal.
3. Nabi
Sulaiman adalah seorang nabi utusan Allah sekaligus sebagai seorang penguasa
yang mempunyai kerajaan yang besar, akan tetapi beliau selalu rendah hati dan
tunduk kepada Allah.
4. Nabi
Sulaiman adalah seorang pemimpin yang mampu mengelola sumber daya dengan baik
sebagaimana disebutkan dalam surah an nalm ayat 38 dimana beliau menugaskan
kepada penguasa yang mempunyai kemampuan sesuai dengan pekerjaan yang
diberikan.
5. Pemberian
tugas sesuai dengan kemampuan merupakan konsep penting dalam manajemen
pendidikan Islam. Dalam konteks ini, pemberian tugas yang sesuai dengan
kemampuan individu dapat dikaitkan dengan konsep "ta'dib"
(pendidikan) dan "tarbiyah" (pembinaan)
6. Manajemen
pendidikan Islam berupaya untuk memberikan tugas yang sesuai dengan kemampuan
individu guna memastikan pengembangan yang optimal dalam ranah pendidikan yang
Islami.
DAFTAR
PUSTAKA
Al-Quran Online An-Naml Terjemah dan
Tafsir Bahasa Indonesia | NU Online
Armansyahpudin,
Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Bagi Generasi Milenial,
Nidhomul Haq: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol 4 No 2 Tahun 2019
Departemen Agama RI, AL Quran dan Terjemahnya,
Jakarta, Adhi Aksara Abadi Indonesia
Desca
Lidya Natalia, Media Massa dan Pemberitaan Pemberantasan Korupsi di
Indonesia, Jurnal Antikorupsi Integritas
https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-27-an-naml/ayat-38
Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir
M. Ahmad Abdul Jawwad, Manajemen Rasulullah; Panduan
Sukses Diri dan Organisasi, terj. Khozin Abu Faqih. (Bandung: PT Syamil Cipta
Media, 2006)
Nanang
Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,1996)
Rahmi
Pata, “Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Peningkatan Kinerja
Guru Di SD Unggulan Puri Taman Sari Kota Makassar”, Tesis Magister,
Makassar, UIN Alauddin Makassar
Surat
An-Naml Ayat 38 | Tafsirq.com
Surat An-Naml Ayat
38 Arab, Latin, Terjemah dan Tafsir | Baca di TafsirWeb
Tafsir
Surat An-Naml ayat 38 | Learn Quran Tafsir (learn-quran.co)
Teungku
Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Tafsir al-Quran Majid An Nuur ,Semarang,
Pustaka Rizki Putra
Zaedun Na’im, Manajemen Pendidikan Islam Sebagai Disiplin Ilmu, Vol.1 ,No.2,(Malang : STAI
Ma’had Aly Al-Hikam, 2017)
Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: PT. Bina Aksara,
1999)
[1] Armansyahpudin, Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Bagi
Generasi Milenial, (Nidhomul Haq: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol 4
No 2 Tahun 2019), hal. 172.
[2] Rahmi Pata, “Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam
Peningkatan Kinerja Guru Di SD Unggulan Puri Taman Sari Kota Makassar”, Tesis
Magister, Makassar, UIN Alauddin Makassar, 2017, hal. 20.
[3] Departemen Agama RI, AL
Quran dan Terjemahnya (Jakarta, Adhi Aksara Abadi Indonesia: 2011), hal
535.
[4] Ibnu Katsir, Tafsir
Ibnu Katsir, hal, 657
[5] Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Tafsir al-Quran Majid An Nuur
(Semarang, Pustaka Rizki Putra:2000), hal,3008.
[6] https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-27-an-naml/ayat-38,
diakses pada 22 Oktober 2023 pukul 10.00 WIB
[7] Al-Quran Online An-Naml
Terjemah dan Tafsir Bahasa Indonesia | NU Online diakses pada 22 Oktober
2023 Pukul 10.00 WIB
[8] Surat
An-Naml Ayat 38 Arab, Latin, Terjemah dan Tafsir | Baca di TafsirWeb
diakses pada 22 Oktober 2023 pukul 15.31
[9] Surat
An-Naml Ayat 38 | Tafsirq.com diakses pada 22 Oktoer 2023 pukul 17.00
[10] Tafsir
Surat An-Naml ayat 38 | Learn Quran Tafsir (learn-quran.co) diakses pada
tanggal 23 Oktober 2023 pukul 17
[11] Desca Lidya Natalia, Media Massa dan Pemberitaan Pemberantasan
Korupsi di Indonesia, Jurnal Antikorupsi Integritas : 2019, hal. 59.
0 comments:
Post a Comment