Cerita masa Kecil Part 1
Setiap orang mempunyai cerita masa kecil yang selalu akan dikenang, baik itu cerita senaang ataupun cerita sedih, begitu juga dengan aku, aku mempunyai banyak cerita masa kecil yang penuh dengan kecerian dan sangat sedikit cerita yang menyedihkan, walaupun ada tapi baiknya dilupakan.
Salah satunya adalah ketika aku masih sekolah di Madrasah Tsanawiyah, waktu itu di kampungku belum ada listrik negara atau dikenal dengan PLN, masa itu masih menggunakan listrik swadaya masyarakat yang pengunaannya da batasa waktu, listrik dihidupkan mulai pukul 19.00 s.d pukul 23.00 dan setelah itu dimatikan karena menghemat.
Salah satu hobbyku waktu itu adalah membaca, semua majalah yang dibelikan oleh Abi pasti kubaca, waktu itu Abi berlangganan Majalah Panji Masyarakat dan majalah Santunan ( senangnya punya orang tua yang rajin membaca :), proud of you my father). Tapi satu hal yang meyesalkan adalah kebiasaan jelekku yang suka tidak mengembalikan buku ketempatnya sehingga menjadi sasaran kemarahan orang tua, pernah waktu itu aku disuruh menjaga burung diladang kami, aku menjaga burung sambil membaca majalah, nah kebiasaan jeleknya adalah menyelipkan buku di atap rumbia kandang ayam kami, tanpa kusadari sudah ada beberapa majalah disitu dan suatu hari kedapatan sama Abi dan beliau sangat marah, sorry my lovely father for this.
Related to this hobby, karena listrik di kamupung kami dipadamkan jam 23.00 sehingga aku belum menghabiskan buku yang lagi kubaca dan itu sangat mengganggu dan tentunya penasaran harus dihabiskan sedangkan waktu sudah larut malam, kalau membaca dengan menggunakan lampu teplok pasti nga dikasih sama Abi dan Umi karena udah waktunya tidur, Lampu teplok itu sendiri adalah hasil buatan sendiri, kami buat dari botol bekas, kami bolongin tutup, taruk kain yang digulung dan minyak lampu.
Supaya Abi dan Umi tidak tau aku belum tidur dan melanjutkan membaca, diam diam aku ambil lampu teplok dan ku bawa ke bawah tempat tidur dan melanjutkan membaca, akhirnya setelah selesai membaca buku sampai habis akupun tertidur dengan nyenyak di bawah tempat tidur tersebut.
Keesokan harinya pada saat aku bangun, kulihat teman - temanku menertawain aku (waktu itu banyak anak - anak di kampungku yang mengaji di rumah sama abi dan mereka tidur dirumah) aku tanya kenapa? mereka bilang lihat aja sendiri ke cermin.
Karena penasaran aku bergegas ke cermin, dan...............................aku hampir tidak mengenal diriku lagi, mukaku hitam dan lubang hidungku berwarna gelam ha..ha..ha ternyata efek lampu teplok, asapnya yang hitam telam membuat muka dan lubang hidungku berwarna gelap.
Setelah saat itu setiap waktu tidur pasti Ummi akan memeriksa tempat - tempat tersembunyi untuk mengetahui apakah aku masih belum tidur karena keasikan membaca.
Sungguh pengalaman masak kecil yang indah
0 comments:
Post a Comment