Bukan photo di Delhi :D |
Rute perjalanan aku ke India adalah Kuala
Lumpur – Delhi. Yeah… Delhi adalah kota pertama
yang aku injak ketika berada di India dan Delhi adalah ibukota Negara
India, Delhi menjadi destinasi terakhirku selama di India dengan rencana awal
perjalanan adalah Kashmir – Amritsar - Delhi – Agra – Jaipur – Delhi. Tetapi
rencana tersebut menjadi terbalik dan Amritsar keluar dari list karena aku
tidak jadi menggunakan jalur darat, semua karena tidak ada persiapan yang
matang sebelum berangkat ke India, perjalananku ke India hanya bermodalkan
tiket pesawat PP dan visa, yang lainnya semua on the spot yang artinya adalah
rencana dibuat pada saat berada di tempat alias direncanakan pada saat berada
di lokasi (ini jangan ditiru ya sobat, sebaiknya rencanakan perjalanan kalian dengan matang).
Setelah menghabiskan waktu selama 7 hari di Kashmir , mendaratlah aku di Delhi sekitar pukul 8 malam, tanpa buang waktu dan bermodalkan saran dari salah satu teman di Kashmir aku menuju metro untuk ke station kereta karena rencana perjalanan aku selanjutnya adalah Agra. Sesampai di station kereta aku mencari – cari kantor DTTDC yang menurut teman di Kashmir disini adalah pelayanan untuk turis dan ada jatah tiket kereta untuk turis, aku bolak balik mencari kesana kemari dan bertanya sama orang-orang dan mereka memberikan aku harus naik tangga dan turun tangga kemudian belok kiri, akan tetapi aku masih belum menemukan kantor tersebut, aku naik lagi ke atas dan tiba-tiba ada seorang laki-laki India menghampiri kami dan menanyakan ada apa, aku menceritakan situasinya bahwa aku sedang mencari kantor DTTDC, kemudian dia menjelaskan bahwa kantor itu bukan disini tapi ditempat lain, dan harus naik bajai, dan menurut dia bajai yang aku harus naik itu bajai pemerintah yaitu yang ada les kuning dan cukup bayar saja 30 rupee dan dia menegaskan jangan bayar lebih dari 30 rupee (sebenarnya disinilah aku mulai di jebak tanpa kusadari).
Sampailah aku di kantor yang dimaksud (kantor
turis center) disini aku disambut dengan baik, aku dengan antusias mendengarkan
penjelasannya, owh… baik sekali bapak ini kepada kami, dia menjelaskan rencana
yang bisa kami lakukan selama kami berada di Delhi, Agra dan Jaipur. Aku merasa
suasana mulai tidak beres ketika si bapak terus mempromosikan tempat-tempa
tersebut sambil menjual paket perjalanan, aku saling berpandangan dengan
temanku dan kami mulai mengerti sepertinya kami mau dijebak, setelah hampir 30
menit yang awalnya menarik itu akhirnya aku diberi kesempatan untuk berbicara
dan pertanyaanku hanyalah “Bisakah kami mendapatkan tiket kereta malam ini ke
Agra”. And you know what? He said:”Situasi di India saat ini sedang tidak aman
karena besok akan ada election day, semua tiket kereta sudah penuh dan tidak
ada lagi kereta ke sana kecuali kalian menyewa mobil”. What????!!!! Karena
tidak ada kereta ke Agra, kami memutuskan untuk menginap saja di Delhi, dan
lagi-lagi beliau memanfaatkan situasi kami yang memang tidak ada perencanaan
sama sekali, diapun berkata:”Semua penginapan di Delhi sudah penuh, dan lokasi
yang kalian inginkan itu termasuk dalam kawasan berbahaya, jadi kalian tidak
akan bisa kesana”. Ada apa ini? Pasti ada perencanaan dari dia agar aku membeli
paket wisata yang ditawarkan oleh dia, aku tidak mau tertipu lagi dan akupun
permisi, si bapak tersenyum, mungkin dia pikir aku akan kembali lagi dan
menerima paket yang ditawarkan oleh dia.
Aku keluar kantor tersebut dan ternyata, bajai
yang mengantar kami masih bertengger manis disitu dan Cuma satu-satunya bajai
yang ada, aku meminta dia untuk mengantar kami kembali ke station kereta tapi
dia bersikeras untuk mengantar kami ke public center, katanya siapa tau disana
bisa dibantu tapi dia bersikeras dan kami diturunkan di public center. What???
How dare he did this to us!!! Tidak ada guna juga marah-marah, aku masuk
kedalam ruangan dan SAMA !!! kami dilayani dengan baik sekali, persis sama
lebih kurang dengan tourism center, penjelasan yang sangat detail tentang
situasi di India saat ini, hotel yang sudah penuh dan kereta yang tidak ada
lagi, karena kami tidak ada internet, kami meminta tolong untuk cek penginapan
di Delhi, dia mengetik sesuai dengan arahan temanku tapi tetap saja tidak ada
hasil, temanku mencoba meminta untuk mencari sendiri tapi bukannya dikasih
malah dikatakan diruangan ini di pasang CCTV. Ohhh come on we are just looking
for hotel bukan mau mencuri, selagi temanku berusaha negosiasi, aku iseng-iseng
menghidupkan wifi di hpku.
Mungkin Tuhan sudah sangat kasihan sama kami karena
tiba-tiba saja ada satu hp yang hidup internetnya dan tidak pakai password,
dengan segera aku chat temanku yang juga pada saat tersebut dia sedang berada
di Delhi (tapi tidak ada balasan, karena ternyata dia sedang menonton film di
bioskop dan ini aku tau besoknya setelah aku tiba di Jaipur dan dapat wifi
seperti dapat emas semangkok, begitu senangnya) dan whatapps temanku yang ada
di Jaipur menceritakan tentang keadaan kami yang terjebak di Delhi, lucky us
dia cepat membalas WA ku dan menyarankan kami untuk langsung ke Jaipur malam
ini dengan menggunakan bus di Daula Kuan dan busnya ada 24 jam.
Temanku masih sibuk bernegosiasi dengan pria
India itu, jam sudah menunjukkan pukul 10.30 malam dan tiba-tiba pria India itu
mengatakan bahwa kantornya akan segera tutup dan kami harus keluar dari sana
dan tidak sedikitpun ada rasa kasihan kepada kami, aku berbisik kepada temanku,
“tenang, aku sudah mendapatkan informasi, kita akan ke Jaipur malam ini, tidak
jadi ke Agra”.
Kami keluar dari ruangan, aku berusaha untuk
tenang dan menceritakan kepada temanku tentang bagaimana aku mendapatkan
internet gratis dan mengganti rencana kita ke Jaipur. Dan lagi-lagi diluar
masih ada si sopir bajai yang mengantarkan kami tadi, sepertinya dia sudah
sangat pengalaman dengan situasi seperti ini, seperti penjebakan yang
terencana. Kami meminta dia untuk mengantar kami kembali ke station kereta dan
dia meminta kami untuk membayar 200 rupee, banyak sekali dibandingkan yang
pertama kami naik hanya 30 rupee.
Station masih saja rame, banyak lelaki mabuk
diluar, aku agak sedikit takut dan mengikuti langkah temanku, kami mencari lagi
kantor DTTDC sesuai petunjuk yang diberikan oleh seseorang yang kami Tanya,
lelaki ini tampak baik dan dia memberi petunjuk yang benar tapi kami tidak
beruntung karena kantor ini tutup pukul 09.30 malam, ini terlihat jelas
ditempel di pintu kantor. Kami saling berpandangan dan ternyata kami telah
ditipu dan diperlambat sampai kantor ini tutup dan pada akhirnya kami akan
mengambil paket yang ditawarkan oleh mereka.
Masih ada satu harapan, terminal Daula Kuan,
kami segera berlari menuju station metro, kami berlari dengan cepat karena
metro terakhir adalah pukul 10 malam dan aku tidak mau tidur di station kereta
Delhi, oh NO!!! lucky us Metro masih ada dan ini adalah metro yang terakhir.
Sambil menunggu metro kami masih sempat diskusi apa kembali ke bandara atau
turun di Daula Kuan karena kami sudah sangat lelah dan tidak mau tertipu lagi,
tapi kan tidak mungkin temanku yang di Jaipur itu menipu dan kalau kembali lagi
ke bandara belum tentu kita akan bisa masuk, artinya kita akan terdampar kan.
Metro datang dan kita putuskan untuk turun di
Daula Kuan… Tadaaaa memang banyak sekali bus yang ke Jaipur dan ada sampai 24
jam. Walaupun dari metro ke terminal bus sempat terjatuh dan salto beberapa
kali tapi akhirnya tidak perlu terjebak di Delhi and here we are sleep on the
bus and WELCOME TO RAJASTHAN !!!!! Good Night
Tidak sempat berphoto karena situasi yang tidak memungkinkan
Late post April 2017
Lihat-lihat di google, Rajasthan punya vibe kayak Timur Tengah ya (menurut saya hehehe).
ReplyDeleteDaripada tersesat dan kendala bahasa, scamming ini lah yang paling saya waspadai kalau ke luar negeri. Pernah juga di Thailand. Kalau kata teman Thailand wajarnya bayar 15 baht, eh kami diminta 300 baht.
Jadi harus pintar2 mencium gelagat orang ga baik wkwkkw.