Duo England sedang memancing |
Naranag adalah destinasi terakhir aku di
Kashmir dan perjalanan ke Naranag ini tidak pernah terencanakan sebelumnya dan
bahkan aku sendiri tidak tahu akan tempat ini sampai pemilih penginapan kami
menunjukkan photo-photo dia selama disana. Karena tidak ada perencanaan itulah
sehingga aku ketinggalan bus, bukan ditinggal bus sih tapi system perjalanan
satu arah dari Kashmir ke Jammu, pada saat aku merencanakan pergi ke Jammu
ternyata bus yang pergi pada hari tersebut dari Jammu ke Kashmir, jadilah satu hari
lagi di habiskan di Kashmir (walaupun pada akhirnya aku tidak jadi naik bus
tapi naik pesawat karena takut banyak habis waktu lagi di jalan). Akhirnya
untuk mengisi waktu luang di Kashmir pergilah aku dengan temanku dan dua bule
dari England ke Naranag. Semua perjalanan kami itu di bantu oleh pemilik
penginapan yaitu Noor Guesthouse, thanks to Him (bahkan dia mencoba menawarkan
adik sepupunya untuk menjadi calonku……….duh… nasib jomblower, dimana-mana
pingin dibantuin cari jodoh).
Dengan hanya berbekal melihat photo-photo
cantik dari pemilik penginapan akhirnya kami berempatpun berangkat kesana,
selama diperjalanan kami kesana kami saling bercerita tentang Negara
masing-masing, pak sopir tidak ikut nimbrung padahal aku tau dia bisa Bahasa
Inggris, dia sibuk dengan memutar music India, sepertinya dia bukan Kashmiri.
Travel mateku itu keponya luas biasa dan pertanyaannya kadang sedikit konyol,
beruntung aku pergi traveling dengan dia (dia nya katanya taubat pergi sama aku
hahaha) karena dia selalu bisa membuat suasana menjadi lucu dan tidak garing,
kita berhenti untuk membeli bekal yaitu kue khas Kashmir. Akhirnya setelah
menempuh perjalanan lebih kurang selama 2 jam tibalah kami di Naranag.
Suasana tampak sepi, tidak seperti waktu aku
pergi ke Sonamarg ataupun Pahalgam, tidak ada tour guide yang menarik narik
kami dan menawarkan jasanya. Seorang pemuda mendekat dan berbicara dengan sopir
kemudian pak sopir membuka pintu belakang, ternyata si Bule membawa pancing,
aku pikir jadilah kami menemani mereka memancing.
Cuaca masih sangat dingin buatku, Ahmad
(penunjuk jalan) mengambil pancing dan memandu kita jalan, aku melirik temanku
dan dia langsung tersenyum jenaka (aku tau maksud senyumnya itu, itu senyum
mengejek karena aku selalu ditinggal sama dia kalau kita jalan). Awalnya kita
masih barengan jalan tapi lama kelamaan aku tertinggal sendiri dibelakang,
karena jalannya yang kadang naik turun dan bahkan ada yang melewati tumpukan
salju yang licin, aku bahkan terjatuh disana dan temanku hanya tertawa gila.
Naranag |
Selama perjalanan itu aku bertemu dengan
pengembala Kashmiri, perempuan-perempuan gipsi yang sedang mencuci baju,
menurut informasi di musim semi banyak datang kelompok-kelompok gipsi dari
berbagai tempat dengan gembalaannya, ada juga berjumpa dengan anak-anak yang
meminta oleh oleh atau sekedar membuntuti, perempuan-perempuan Kashmiri yang
tersenyum malu-malu, aku melihat bentuk wajah Kashmiri di Naranag berbeda
dengan yang di Srinagar, disini wajah perempuannya lebih tegas dan keras,
mungkin karena beban hidup tapi tidak ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan
aku, mereka masih jauh lebih cantik hehe.
Kita berjalan tidak jauh, mungkin hanya sekitar
4 atau 5 km saja, setelah mendapatkan spot mincing yang lumayan bagus kami
berhenti. Capek luar biasa, tapi mereka berempat masih segar bugar, aku membuka
sepatuku yang sudah sangat kotor karena terjatuh (baju dan celana jangan Tanya
lagi gimana kotornya) setelah itu aku langsung tidur dibawah pohon. Ikan belum
didapat satupun dan mereka mencari tempat mincing diseberang sungai dan harus
melewati salju yang tebal dan terjal, Well no thanks!!! Aku menunggu disini
saja, selama aku masih bisa melihat mereka aku tidak takut, lagian banyak orang
camping yang turun ke bawah dengan kuda. Mereka memancing akupun lanjut tidur.
Hari sudah siang, ikan tidak satupun
didapatkan, kamipun memutuskan untuk pulang dan sebelum pulang kami diajak ke
rumah Ahmad untuk minum the, the di Kashmir namanya kahwa, rasanya aku suka.
Keluarga Ahmad menyambut kami dengan gembira, kami disuguhkan teh dan
berbincang-bincang dengan Ahmad, istri dan ibunya. Mereka sangat baik dengan
kami berempat, setelah selesai minum teh, kamipun permisi untuk kembali ke
Srinagar.
Perjalanan yang melelahkan karena ternyata kami
berempat tertidur didalam mobil dan baru terbangun ketika pak sopir berhenti
dan mengatakan kami sudah sampai, walaupun perjalan ke Naranag tidak
kurencanakan tapi aku merasa puas dan senang karena bertemu dengan Kashmiri
yang baik dan menutup hariku di Kashmir dengan terjatuh dari salju tanpa ditolong
oleh travel mate ku malahan dia tertawa dengan bahagia. Thanks !!!
0 comments:
Post a Comment